"Sejalan dengan pemulihan perekonomian Indonesia, Bank Permata membukukan pertumbuhan aset sebesar 31 persen (yoy) menjadi sebesar Rp219 triliun. Kondisi ini mempertahankan Bank Permata di jajaran 10 bank komersial terbesar di Indonesia berdasarkan nilai total aset," ucap Direktur Utama Bank Permata Chalit Tayjasanant dalam konferensi pers virtual, Rabu, 10 November 2021.
Sejalan dengan pertumbuhan aset, Bank Permata membukukan pendapatan operasional sebesar Rp7,5 triliun atau tumbuh sebesar 17 persen (yoy) dan laba operasional sebelum pencadangan tumbuh sebesar 28 persen (yoy) menjadi sebesar Rp3,5 triliun.
Pertumbuhan pendapatan operasional dikontribusikan oleh pertumbuhan pendapatan bunga bersih sebesar 28 persen. Hal ini mencerminkan pengelolaan dana, baik simpanan nasabah maupun dana setoran modal dari pemegang saham secara optimal.
Sementara itu, rasio Beban Operasional dibandingkan Pendapatan Operasional (BOPO) juga mengalami perbaikan menjadi sebesar 88 persen, membaik dari periode yang sama tahun lalu sebesar 92 persen yang dikontribusikan oleh penurunan pencadangan kerugian kredit, sejalan dengan perbaikan kualitas portofolio kredit.
Pertumbuhan kredit dan peningkatan kinerja Bank Permata telah membuahkan hasil di kuartal III-2021 ini. Laba bersih setelah pajak berhasil dibukukan senilai Rp831 miliar, meningkat secara signifikan sebesar 93 persen atau hampir dua kali lipat dibandingkan pada periode yang sama tahun lalu sebesar Rp430 miliar.
"Menjelang tutup 2021, Bank Permata terus menunjukan kinerja yang tetap kuat dan konsisten. Kami berupaya terus menjangkau pasar dan segmen nasabah yang lebih luas dengan menawarkan inovasi produk dan jasa perbankan digital dengan sinergi dan dukungan penuh dari pemegang saham pengendali kami, Bangkok Bank," urainya.
Di sisi lain, penyaluran kredit Bank Permata tumbuh secara signifikan 21 persen (yoy) menjadi sebesar Rp124,2 triliun terutama didorong oleh pertumbuhan kredit korporasi sebesar 45 persen (yoy) dan pertumbuhan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) sebesar 23 persen (yoy).
Dari sisi pendanaan, simpanan nasabah bertumbuh sebesar 23 persen (yoy) terutama dikontribusikan oleh pertumbuhan tabungan dan giro sebesar 28 persen. Kenaikan ini sejalan dengan strategi perusahaan untuk memfokuskan pertumbuhan simpanan nasabah dengan biaya dana yang lebih murah untuk mendukung penyaluran kredit dengan suku bunga yang lebih bersaing dalam jangka panjang.
"Sejalan dengan hal tersebut, rasio CASA Bank Permata mengalami peningkatan menjadi 53 persen, lebih tinggi dibandingkan posisi Desember 2020 sebesar 51 persen," tutur Chalit.
Adapun kualitas portofolio kredit Bank Permata masih terjaga dengan baik dengan rasio NPL gross dan netto masing-masing sebesar 3,3 persen dan 0,9 persen, terkoreksi menjadi lebih baik dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu dengan rasio masing-masing sebesar 3,8 persen dan 1,5 persen.
"Secara prudent, Bank Permata membukukan pencadangan kerugian kredit untuk mengantisipasi potensi kerugian kredit yang dapat terjadi sebagai akibat pandemi yang masih berlangsung, dengan mempertahankan rasio NPL coverage sebesar 217 persen, hampir dua kali lipat dibandingkan rasio NPL coverage tahun lalu sebesar 118 persen," pungkas Chalit.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News