Direktur Utama BNI Royke Tumilaar mengatakan emiten berkode BBNI ini tidak hanya mengejar kredit untuk sektor komoditas tetapi juga hingga hilirisasi. Hal itu dilakukan karena saat ini pemerintah tengah fokus dalam pengembangan hilirisasi.
"Kita akan genjot kredit mumpung bunga rendah dan program pemerintah cukup baik di dalam menggenjot untuk hilirisasi. Jadi ke downstream ini salah satu program kami meningkatkan kredit bukan hanya di komoditi tapi juga mask hilirisasi supaya tingkatkan nilai tambah yang cukup buat Indonesia," kata Royke dalam acara dialog Indonesia Bangkit, Jumat, 6 Agustus 2021.
Ia menjelaskan dalam menggenjot kredit tersebut pihaknya telah memiliki instrumen yang banyak. Salah satunya adalah jaringan yang cukup luas. Jaringan tersebut diyakini akan memudahkan nasabah dalam memperoleh kredit BNI.
"Ini (jaringan) akan memudahkan juga untuk mendorong para UMKM atau eksportir besar untuk lebih mengakselerasi opportunity yang ada, baik dengan bunga murah maupun keterbukaan market yang cukup lebar saat ini," jelasnya.
Lebih lanjut BNI juga terus mengembangkan digitalisasi sebagai strategi di tengah kondisi saat ini. Adanya digitalisasi dan jaringan yang luas akan memudahkan pengusaha melakukan ekspor dan mempertemukan penjual dan pembeli.
"Yang belum ekspor kita bikin ekspor dengan leverage jaringan kami yang ada sehingga ketemu antara buyer, namanya BNI trade online," ucapnya.
Dengan peningkatan kredit dan memperluas digitalisasi serta jaringan BNI, menurutnya ini, menjadi cara perseroan menjaga momentum pertumbuhan ekonomi di masa depan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
