Hal ini berujung pada risiko ekonomi yang juga diperparah oleh pandemi dengan 3,3 miliar pekerja di dunia berisiko kehilangan mata pencaharian. Adanya bermacam risiko kehidupan yang semakin sulit untuk diprediksi, mendorong kebutuhan akan perlindungan yang aman patut untuk diprioritaskan.
"Situasi pandemi saat ini menyadarkan kita semua akan pentingnya proteksi yang aman. Asuransi syariah dapat memberikan nilai tambah untuk berbuat baik kepada orang lain di luar perlindungan bagi diri sendiri dan keluarga," kata Pimpinan Unit Usaha Syariah Allianz Life Indonesia Yoga Prasetyo, dalam keterangan tertulisnya, Kamis, 1 Juli 2021.
Financial Planner Rista Swestika menambahkan di masa pandemi covid-19 semua pihak harus melihat ulang apa saja kebutuhan yang patut dijadikan prioritas. Perlindungan bagi diri dan keluarga, misalnya dengan asuransi, seharusnya diprioritaskan sebagai mitigasi risiko yang artinya asuransi menjadi kewajiban dan kebutuhan yang harus dimiliki.
"Demi memperkuat fondasi keuangan kita dan keluarga. Setelah mengatur skala prioritas, kita dapat mengamankan kondisi keuangan sekaligus membantu sesama dengan saling berbagi, karena ada bagian milik orang lain dari rezeki dan pendapatan yang kita miliki," tuturnya.
Sementara itu, Satgas Penanganan Covid-19 meminta masyarakat memetakan risiko aktivitas. Langkah ini dianggap bagian dari mendukung kebijakan pemerintah demi menekan kasus covid-19. Juru bicara Satgas Penanganan covid-19 Wiku Adisasmito menyebut terdapat tiga aspek dalam memetakan risiko aktivitas masyarakat.
Ketiga aspek itu yakni lokasi, kedekatan, dan lama waktu berlangsungnya. "Perlu diperhatikan, upaya pencegahan harus dilakukan secara serentak oleh seluruh anggota keluarga untuk saling melindungi satu sama lain, sehingga penularan di tingkatan keluarga dapat dihindari," kata Wiku.
Terdapat juga kategori WHO mengenai panduan pemetaan aktivitas, yakni risiko lebih tinggi, risiko sedang, dan risiko rendah. Wiku menyebut kategori risiko lebih tinggi, yaitu kegiatan yang tidak dilakukan dengan protokol kesehatan meliputi kontak fisik seperti berjabat tangan, makan di dalam ruangan tertutup, dan menghadiri atau melakukan aktivitas di tempat ramai.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News