"Vaksinasi gotong royong nampaknya belum terlalu direspons," kata Analis Phillip Sekuritas Anugerah Zamzami Nasr kepada Medcom.id, Selasa, 18 Mei 2021.
Ia menyebut beberapa negara yang mengalami lonjakan kasus di antaranya Taiwan, Singapura, Jepang, India, dan Thailand. Lonjakan kasus tersebut berpotensi diterapkan kembalinya pembatasan wilayah atau lockdown.
Berdasarkan data RTI, saham-saham emiten yang melakukan vaksinasi gotong royong tidak terlalu merespons upaya positif penanganan pandemi covid-19 tersebut. Harga saham PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) justru melemah 0,45 persen, PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) juga melemah 3,04 persen.
Kemudian PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk (INKP) terkoreksi 0,79 persen, PT Astra International Tbk (ASII) melemah 0,48 persen, dan PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) melemah 1,61 persen. Sementara saham Sinar Mas Agro Recources and Tech Tbk (SMAR) menguat 5,02 persen.
Pada penutupan perdagangan hari ini IHSG berada di level 5.834,39 atau menguat tipis 0,1 persen. Total volume transaksi bursa hari ini mencapai 18,2 miliar sama dengan nilai transaksi Rp10,42 triliun.
"Hari ini IHSG recover loss-nya di sesi dua, sehingga ditutup flat +0,01 persen. Saham-saham pendorong IHSG antara lain PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK), PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), PT United Tractors Tbk (UNTR), PT Saraswanti Anugerah Makmur Tbk (SAMF), PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN), PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR)," jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News