Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono mengatakan, perkembangan tersebut didorong oleh pertumbuhan komponen uang kuasi. Pada Mei 2023, uang kuasi dengan pangsa 44,2 persen dari M2, tercatat sebesar Rp3.686,4 triliun atau tumbuh 9,9 persen (yoy).
"Pertumbuhan uang kuasi terutama disebabkan oleh pertumbuhan simpanan berjangka sebesar 7,9 persen (yoy) pada Mei 2023, setelah pada bulan sebelumnya tumbuh 4,9 persen (yoy)," jelas Erwin dalam Analisis Uang Beredar Posisi Mei 2023, Kamis, 29 Juni 2023.
Diketahui, uang beredar dalam arti sempit (M1) meliputi uang kartal yang dipegang masyarakat dan uang giral (giro berdenominasi rupiah). Sedangkan uang beredar dalam arti luas (M2) terdiri dari M1 plus deposito berjangka dan saldo tabungan milik masyarakat pada bank-bank.
Sementara uang uang kuasi merupakan simpanan milik sektor swasta domestik pada Bank Umum dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR) yang dapat memenuhi fungsi-fungsi uang, namun untuk sementara waktu kehilangan fungsinya sebagai alat tukar menukar.
Baca juga: Indonesia Kebanjiran Dana Asing Rp710 Miliar Minggu Ini |
Giro valas tumbuh 22,6 persen
Sementara itu, giro valas tumbuh sebesar 22,6 persen (yoy) pada bulan laporan, setelah tumbuh 29,2 persen (yoy) pada bulan sebelumnya. Selanjutnya, tabungan lainnya tercatat tumbuh 4,7 persen (yoy) pada Mei 2023, setelah tumbuh 6,9 persen (yoy) pada April 2023.
Komponen uang beredar sempit (M1) sendiri tetap tumbuh stabil sebesar 3,4 persen (yoy). Tabungan rupiah yang dapat ditarik sewaktu-waktu dengan pangsa 47,6 persen terhadap M1, tercatat sebesar Rp2.200 triliun pada posisi laporan, atau tumbuh 0,4 persen (yoy).
Sementara itu, komponen uang kartal yang beredar di masyarakat pada Mei 2023 tercatat Rp859,3 triliun, atau tumbuh 4,8 persen (yoy), setelah terkontraksi sebesar 0,1 persen (yoy) pada April 2023.
Di sisi lain, giro rupiah tercatat tumbuh 5,5 persen (yoy), setelah tumbuh sebesar 10,2 persen (yoy) pada bulan sebelumnya. Dana float uang elektronik pada Mei 2023 tercatat sebesar Rp11,6 triliun dengan pangsa sebesar 0,3 persen terhadap M1, atau tumbuh 23,0 persen (yoy), setelah tumbuh sebesar 18,0 persen (yoy) pada April 2023.
"Komponen surat berharga selain saham dengan pangsa 0,3 persen terhadap M2 terkontraksi 13,8 persen (yoy) pada Mei 2023, setelah bulan sebelumnya terkontraksi sebesar 16,5 persen (yoy)," tutup Erwin.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News