"IHSG panas-dingin pada minggu lalu tertekan sektor teknologi dan properti atau real estat. Teknologi yang melemah ini terimbas bursa global yang sektor teknologinya juga melemah. Sektor properti dan real estat ada profit taking karena beberapa minggu lalu sempat menguat," tegasnya, dilansir dari riset hariannya, Senin, 13 Februari 2023.
Ia menjelaskan secara umum saham-saham minggu lalu tertopang rilis PDB Indonesia dan cadangan devisa. Pada kuartal IV-2022, PDB Indonesia tumbuh 5,01 persen yoy dengan pertumbuhan tertinggi sektor transportasi dan pergudangan, akomodasi, dan makanan-minuman yang didorong oleh peningkatan mobilitas masyarakat dan kunjungan wisatawan mancanegara.
"Secara tahunan PDB Indonesia tumbuh 5,31 persen yang tertopang pengeluaran dan konsumsi rumah tangga yang tumbuh 4,93 persen yoy dan menjadi sumber pertumbuhan terbesar 2,61 persen. Sementara itu, industri pengolahan juga tumbuh 4,89 persen yoy sehingga menjadi sumber pertumbuhan terbesar berdasarkan lapangan usahanya," tegasnya.
Baca: Bisnis Reasuransi Jiwa Moncer, Ini Strategi Indonesia Re di 2023 |
Selanjutnya sentimen positif pekan lalu yakni cadangan devisa Januari sebesar USD139,4 miliar yang naik dari sebelumnya di Desember USD137,2 miliar. Peningkatan ini disebabkan oleh penerbitan global bonds pemerintah serta penerimaan pajak dan jasa. Cadangan devisa setara dengan 6,1 bulan impor.
Optimisme Rifqi untuk penguatan market minggu ini karena sentimen neraca perdagangan, suku bunga BI, dan inflasi AS. Ia menjelaskan pada Desember lalu neraca perdagangan tercatat surplus USD3,89 miliar dan pada Januari konsensus memperkirakan kembali surplus USD3,26 miliar.
Kemudian, suku bunga BI yang pada Januari lalu sudah dinaikkan 25 bps menjadi 5,75 persen, pada pertemuan Februari ini konsensus memperkirakan BI akan menahan tingkat suku bunganya. Terkait sentimen positif inflasi AS yang akan diumumkan pada 14 Februari waktu AS, sejauh ini konsensus pasar terkait inflasi akan turun lagi ke 6,2 persen dari sebelumnya 6,5 persen.
"Inflasi AS menjadi salah satu data yang dinanti investor untuk memperkirakan arah kebijakan The Fed," tegasnya.
Dengan terdongkrak optimisme potensi penguatan IHSG minggu ini, ia merekomendasikan buy untuk trading hingga 17 Februari 2023 pada saham-saham sektor berikut ini:
Finance
- PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) dengan support Rp4.780 dan resistance Rp4.980).
- PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dengan support Rp8.650 dan resistance Rp9.050.
- PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) dengan support Rp10.150 dan resistance Rp10.650.
- PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) dengan support Rp9.400 dan resistance Rp9.800.
Cyclic
- PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS) dengan support Rp680 dan resistance Rp720.
Basic
- PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR) dengan support Rp7.500 dan resistance Rp8.125.
- PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) dengan support Rp11.225 dan resistance Rp12.000.
- PT Merdeka Copper Gold Tbk MDKA dengan support Rp4.600 dan resistance Rp4.860.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News