Ilustrasi. FOTO: Medcom.id
Ilustrasi. FOTO: Medcom.id

Pentingnya Jaga Skor Kredit saat Paylater Kian Jadi Primadona

Angga Bratadharma • 04 September 2023 10:30
Jakarta: Kehadiran teknologi memainkan peran krusial dalam transformasi sektor keuangan di Indonesia, utamanya membuka akses layanan keuangan berbasis digital, termasuk layanan kredit. Paylater sebagai pelaku keuangan digital pun terus berkembang, bahkan membuka akses kredit pertama setidaknya bagi 60,9 persen responden dari total 9.239 responden.
 
Melansir Kredivo, Senin, 4 September 2023, adapun beberapa faktor yang menjadi perhatian pengguna dalam menggunakan paylater yaitu pertama aman karena sudah terdaftar dan diawasi oleh OJK (62,1 persen). Kedua tenor bervariasi (59 persen). Ketiga fleksibilitas pembayaran cicilan (56,2 persen).
 
Sejalan dengan masih tingginya kebutuhan masyarakat akan alternatif pembiayaan yang terjangkau dan cepat, tren penggunaan paylater lainnya yang cukup menarik adalah adanya peningkatan dalam pemilihan lama cicilan atau tenor 12 bulan di 2023 sebanyak 28,1 persen, dibandingkan dengan tahun sebelumnya 19,2 persen.

Selain itu, penggunaannya kini tidak terbatas untuk pemenuhan kebutuhan belanja, namun juga untuk membayar kebutuhan bulanan rutin seperti listrik dan air (43,8 persen) dengan cicilan tenor kurang satu tahun. Mayoritas pengguna juga menyatakan alasannya menggunakan Paylater untuk memenuhi kebutuhan mendadak/mendesak yaitu sebanyak 52,1 persen.
Baca: Ini Tips Investasi untuk Investor Pemula

Jumlah pengguna paylater pun naik signifikan, didukung data yang menunjukkan 78,6 persen dari total pengguna paylater menggunakan layanan ini selama lebih dari satu tahun. Jumlah ini naik 22,7 persen dari tahun sebelumnya 55,9 persen. Angka itu mencerminkan tingkat kepercayaan masyarakat serta tingkat kenyamanan bertransaksi menggunakan paylater.
 
SVP Marketing & Communications Kredivo Indina Andamari mengatakan sebagai instrumen keuangan yang bertujuan membantu masyarakat untuk mendapat akses kredit secara cepat, mudah, dan aman, paylater kini terus bertumbuh menjadi pilihan metode pembayaran bagi masyarakat.
 
Tren penggunaan, tambah dia, semakin masif tidak hanya terbatas pada kebutuhan non primer, namun juga untuk memenuhi kebutuhan mendesak, hingga saat ini berkembang untuk pemenuhan kebutuhan bulanan rutin seperti membayar listrik, air dan lainnya.
 
"Selain memiliki keunggulan tidak memiliki biaya tahunan, paylater juga unggul dalam hal kepraktisan bertransaksi, memiliki banyak promo, dan dapat digunakan di beragam e-commerce serta merchant ritel yang menambah poin fleksibilitas dan keterjangkauan bagi pengguna untuk memenuhi berbagai kebutuhan," kata Indina.

Penilaian skor kredit analisis kelayakan kredit calon pengguna

Sebagai platform keuangan yang resmi berizin dan diawasi oleh OJK, Kredivo pun memiliki inovasi sistem penilaian skor kredit yang mampu menganalisis kelayakan kredit calon pengguna secara real-time dan terintegrasi dengan Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK).
 
Teknologi AI buatan sendiri ini mampu menganalisa profil calon peminjam secara lebih cepat, akurat, komprehensif, dan mengurangi kebiasan data, serta mampu memprediksi kemungkinan adanya kredit macet sejak proses pendaftaran sehingga matrik resiko bisa terjaga.
 
Selain itu, Kredivo juga rutin mengirimkan pengingat kepada pengguna mengenai tanggal pembayaran tagihan dan dapat membantu pengguna menghindari keterlambatan pembayaran. Hingga kini, Kredivo telah memfasilitasi sekitar sembilan juta pengguna.
 
Pada prinsipnya, Indina mengatakan, pengembangan teknologi penilaian skor kredit melalui inovasi yang dilakukan oleh Kredivo bertujuan untuk menjembatani credit gap di Indonesia, terlebih mengingat lebih dari separuh populasi di Indonesia tergolong underbanked, yaitu memiliki keterbatasan mengakses layanan keuangan.

 
Dengan demikian, masih kata Indina, penggunaan layanan fintech seperti paylater sebagai akses kredit pertama dapat menjadi cara bagi masyarakat yang belum menjangkau produk keuangan untuk dapat membangun riwayat kredit yang baik.
 
"Meski demikian, dibutuhkan pengelolaan cicilan dan tanggung jawab yang baik dari setiap pengguna agar riwayat kredit tersebut dapat menjadi batu loncatan yang membantu mereka mendapatkan akses layanan keuangan konvensional lainnya seperti kredit kendaraan maupun KPR yang nominalnya lebih besar," jelas Indina.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan