Ketua DK-OJK Wimboh Santoso. FOTO: OJK
Ketua DK-OJK Wimboh Santoso. FOTO: OJK

OJK: Crowdfunding Himpun Dana Rp437 Miliar hingga Februari 2022

Husen Miftahudin • 11 Februari 2022 15:23
Jakarta: Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat jumlah dana yang berhasil dihimpun melalui Layanan Urun Dana Berbasis Teknologi Informasi atau securities crowdfunding (SCF) hingga Februari 2022 mencapai Rp437 miliar.
 
"Sekarang ini sudah ada tujuh platform (penyelenggara) dengan total raising fund melalui securities crowdfunding ini Rp437 miliar dengan pemodal sebanyak 96.432 entitas," ungkap Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso, dalam seminar edukasi terkait pinjaman online legal dan ilegal yang digelar secara virtual, Jumat, 11 Februari 2022.

 
Wimboh menjelaskan, securities crowdfunding memberikan kesempatan kepada masyarakat dan para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) untuk menghimpun dana melalui pasar modal. Securities crowdfunding diharapkan dapat mengembangkan usaha di tengah tantangan globalisasi.

"Securities crowdfunding ini yang perlu uang dia mengeluarkan surat utang di pasar modal, cuma enggak boleh banyak-banyak maksimal Rp10 miliar. Surat utang ini bisa ditawarkan kepada pihak yang mempunyai ekses likuiditas untuk masuk di situ," ungkap dia.
 
Selain securities crowdfunding, ada digital finance innovators atau Inovasi Keuangan Digital (IKD) yang jumlahnya sebanyak 83 penyelenggara tercatat di OJK. Adapun kontribusi IKD kepada perekonomian sejak 2018 mencapai Rp9,8 triliun.
 
"Di samping itu, masih ada kategori-kategori keuangan digital yang lain melalui regulatory sandbox yang berkaitan dengan berbagai produk, di antaranya adalah produk yang berkaitan dengan payment gateway, e-money, dan juga pemasaran melalui berbagai platform digital," tuturnya.

Tidak seluruhnya diatur oleh OJK

Wimboh menekankan bahwa produk dan jasa keuangan digital tidak seluruhnya diatur oleh OJK. Dalam hal ini, OJK berkoordinasi dengan Bank Indonesia (BI) terkait dengan payment gateway dan juga lembaga-lembaga pemerintah yang lainnya.
 
Dengan adanya produk digital ini, diharapkan masyarakat dapat dengan mudah mengakses produk keuangan. Sehingga harapannya seluruh masyarakat Indonesia menjadi lebih inklusif terhadap produk dan layanan keuangan.
 
"Kita harapkan dengan digitalisasi ini akan memberikan akses yang luas kepada masyarakat dengan harga yang lebih murah, lebih akurat, dan lebih seragam di seluruh masyarakat," pungkas Wimboh.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan