Associate Director of Research and Investment Maximilianus Nico Demus mengatakan pada perdagangan hari ini, investor cenderung wait and see. Terlebih pada pekan ini Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) akan memutuskan tingkat suku bunga.
"Awal pekan ini, pelaku pasar akan menanti RDG BI mengenai keputusan suku bunga yang kami perkirakan masih tetap akan dipertahankan di level terendahnya hingga tekanan global menunjukan perbaikan," katanya dalam riset, Senin, 22 Agustus 2022.
Baca juga : Jokowi Bayar Utang ke Luar Negeri, Tiongkok Paling Signifikan |
Menurutnya, BI masih akan menjaga momentum pemulihan ekonomi di tengah kenaikan inflasi domestik terutama inflasi pangan yang sudah di atas sembilan persen dan inflasi keseluruhan sebesar lima persen secara tahunan.
Apalagi, kondisi ekonomi global yang cenderung kurang bertenaga. Hal tersebut berpotensi memiliki pengaruh terhadap stabilitas ekonomi.
"Sehingga, apabila tekanan global berangsur membaik, BI akan mempertimbangkan kenaikan suku bunga yang kami perkirakan baru akan terjadi pada kuartal ketiga akhir atau kuartal keempat," tuturnya.
Selain menyoal tingkat suku bunga BI yang akan diumumkan pekan ini, Nico menambahkan, angin segar datang dari rilis Pergerakan Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada kuartal II-2022 yang relatif membaik. Indikator tersebut mampu membalikan arah menjadi surplus sebesar USD2,4 miliar dari kuartal sebelumnya yang tercatat defisit hingga USD1,8 miliar.
Dia bilang, kinerja NPI yang terus terangkat tentunya menopang stabilitas sektor eksternal perekonomian Indonesia.
"Kami memandang dengan surplus NPI tersebut tentunya ini akan menjaga ketahanan eksternal di tengah ketidakpastian pasar keuangan global yang tinggi. Di sisi lain, pencapaian tersebut memberikan pandangan prospek pemulihan ekonomi dan iklim investasi domestik yang terjaga," jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News