Namun demikian, Maybank mencatat biaya dana atau cost of funds membaik dan membukukan provisi yang lebih rendah, seiring membaiknya kualitas kredit. Maybank Indonesia mengklaim membukukan pertumbuhan positif pada kredit konsolidasian di tengah situasi pasar yang kembali pulih di sepanjang tahun meskipun masih terimbas volatilitas pasar global.
Di sepanjang 2022, Presiden Direktur Maybank Indonesia Taswin Zakaria mengaku pihaknya berhasil membukukan pertumbuhan kredit pada segmen kunci dan di saat yang bersamaan memperkuat fundamental untuk meningkatkan pendapatan dan pertumbuhan, khususnya melalui segmen UKM yang merupakan kekuatan inti dan tulang punggung perekonomian.
Di 2023, tambahnya, Maybank akan melanjutkan upaya transformasi untuk mengakselerasi kapabilitas digital SME, serta memperluas jangkauan layanan dengan memanfaatkan ekosistem digital. Di lain sisi, Maybank akan terus memperkuat produktivitas organisasi untuk meningkatkan ketangguhan.
Baca: Seru! Bill Gates Kenang Awal Microsoft Berdiri saat Diwawancarai Chatbot AI |
"Baik dari segi operasional maupun bisnis dalam meraih peluang pertumbuhan ke depan," kata Taswin, dilansir dari keterangan tertulisnya, Rabu, 22 Februari 2023.
Marjin bunga bersih atau Net Interest Margin (NIM) meningkat sebesar 36 bps menjadi 5,1 persen pada Desember 2022, didukung oleh biaya dana yang lebih rendah dan saldo CASA yang lebih tinggi, serta pertumbuhan pembiayaan otomotif (auto-loan) dengan marjin yang lebih tinggi.
Maybank mencatat pendapatan fee (fee-based income) turun 15,8 persen, disebabkan oleh pendapatan fee global market yang turun 62,7 persen Y-o-Y akibat kenaikan suku bunga global dan volatilitas pasar. Namun demikian, pendapatan dari layanan valas ritel telah mengalami perbaikan yang berasal dari kantor-kantor cabang di sebagian besar wilayah di Indonesia.
Total kredit tumbuh 5,9 persen menjadi Rp107,82 triliun dari Rp101,77 triliun pada tahun sebelumnya yang didukung oleh peningkatan pembiayaan pada segmen korporasi dan ritel. Kredit segmen korporasi yaitu, global banking tumbuh 7,1 persen menjadi Rp40,65 triliun dari Rp37,95 triliun pada tahun sebelumnya.
"Sedangkan total kredit Community Financial Services (CFS) Ritel dan Non-Ritel tumbuh 5,2 persen menjadi Rp67,17 triliun dari Rp63,82 triliun," tuturnya.
Maybank mengambil langkah proaktif untuk menjaga kualitas aset, dengan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) turun 17,8 persen. Sedangkan rasio Non Performing Loan (NPL) konsolidasian tercatat membaik menjadi 3,5 persen (gross) dan 2,3 persen (net) pada Desember 2022 dari 3,7 persen (gross) dan 2,6 persen (net) pada Desember 2021.
Dari segi likuiditas, Maybank membukukan CASA Rp54,35 triliun didukung kenaikan pada rekening giro 0,2 persen menjadi Rp32,43 triliun dan rekening tabungan sebesar Rp21,91 triliun. Hal ini selaras dengan strategi Maybank dalam memperkuat likuiditas melalui simpanan berbiaya rendah dengan mengoptimalkan layanan digital untuk memperoleh simpanan nasabah.
"Di lain sisi, Maybank juga mampu mengurangi simpanan berbiaya tinggi yaitu deposito berjangka yang turun 15,3 persen menjadi Rp51,36 triliun dari Rp60,63 triliun pada tahun sebelumnya. Hal ini menjadikan total simpanan nasabah tercatat turun 8,0 persen Y-o-Y," pungkasnya.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id