Direktur Keuangan, Treasury & Global Services Bank Jatim Edi Masrianto menjelaskan pertumbuhan penyaluran kredit tersebut diikuti oleh perbaikan kualitas pinjaman, dengan rasio Loan At Risk (LAR) melandai di angka 4,81 persen pada 2022, dari sebelumnya 6,57 persen pada 2021.
"Selain itu, rasio non performing loan (NPL) gross Bank Jatim juga ikut menurun di angka 2,83 persen, berbanding 4,48 persen pada tahun sebelumnya," Edi dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa, 7 Maret 2023.
Dengan demikian, penurunan rasio NPL dan LAR tersebut, lanjut dia, menunjukkan bahwa kualitas kredit Bank Jatim menjadi semakin sehat dan terjadi pemulihan (recovery) dari beberapa sektor ekonomi.
Dalam kesempatan ini, pihaknya juga menyampaikan aset perseroan yang tumbuh 2,29 persen (yoy) menjadi Rp103,03 triliun selama 2022.
"Komposisi rasio keuangan Bank Jatim periode Desember 2022 di antaranya, Return On Asset (ROA) sebesar 1,95 persen, Return on Equity (ROE) sebesar 16,24 persen dan Net Interest Margin (NIM) sebesar 5,11 persen," urai dia.
Baca juga: Ganjar Luncurkan KUR Super Mikro, Bunga Kredit Hanya 3% Per Tahun! |
Penyaluran kredit
Direktur IT & Digital Bank Jatim Zulhelfi Abidin menambahkan, penyaluran kredit senilai Rp46,19 triliun yang berhasil diraih perseroan pada tahun lalu tersebut tumbuh sebesar 8,06 persen (yoy) dari Rp42,75 triliun pada 2021.
Peningkatan penyaluran kredit Bank Jatim terjadi pada seluruh segmen, diantaranya kredit sektor usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang mengalami peningkatan 26,24 persen (yoy) atau tercatat Rp6,34 triliun hingga akhir 2022.
"Kemudian, kredit komersial meningkat 7,02 persen yoy atau tercatat Rp11,20 triliun, serta kredit sektor konsumsi meningkat signifikan, yang mana tumbuh 5,11 persen (yoy) atau tercatat Rp28,65 triliun," tambahnya.
Zulhelfi menjelaskan pertumbuhan signifikan kredit pada sektor UMKM ditopang oleh penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang mencapai Rp104,6 miliar selama 2022.
Menurut dia, kinerja tersebut menunjukkan keberhasilan perseroan dalam mendukung program pemerintah dalam peningkatan UMKM melalui program KUR.
"Dilihat dari kualitas kreditnya, kredit sektor UMKM juga terlihat bagus dengan komposisi NPL terendah yaitu 0,60 persen dibandingkan dengan sektor lainnya," pungkas dia.
*Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id*
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News