"Kredit tumbuhnya cukup tinggi di posisi September di atas tiga persen, yakni 3,12 persen. Bahkan kita prediksikan ini akan mencapai range-nya sekitar empat sampai lima persenan di akhir tahun," ucap Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso dalam konferensi pers Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) Kuartal III-2021 secara virtual, Rabu, 27 Oktober 2021.
Menurut Wimboh, pertumbuhan kredit ini merupakan hal yang normal ketika kasus infeksi pandemi covid-19 berangsur membaik. Dalam hal ini, kebangkitan UMKM merambat signifikan bagi perkembangan bisnis korporasi.
"Pertumbuhan ini didukung kredit-kredit, bukan saja kredit UMKM, tapi sudah beberapa kredit korporasi yang sudah mengalir. Ini adalah proses yang normal setelah kita lihat aktivitas ekonomi, UMKM tumbuh, ini pasti dampak ikutannya kepada mata rantainya. Korporasi juga akan bangkit," ungkap dia.
Wimboh menuturkan, kredit perbankan hingga akhir September tumbuh 2,21 persen (yoy) atau 3,12 persen (ytd) dengan Kredit Modal Kerja tumbuh sebesar 2,85 persen (yoy), Kredit Investasi 0,37 persen (yoy), dan Kredit Konsumsi 2,95 persen (yoy).
"Angka ini meningkat dibandingkan akhir kuartal II-2021 seiring dengan penurunan kasus harian covid-19 dan peningkatan aktivitas ekonomi," urainya.
Wimboh melanjutkan bahwa kredit perbankan sektor utama menunjukkan peningkatan, seperti kredit rumah tangga yang tumbuh sebesar 2,77 persen (ytd), kredit sektor perdagangan tercatat tumbuh 2,43 persen (ytd), dan kredit sektor manufaktur tumbuh 2,05 persen (ytd).
"Perbankan juga berkontribusi dalam mendorong percepatan pemulihan ekonomi nasional melalui penurunan suku bunga kredit," pungkas Wimboh
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id