Mengutip data Bloomberg, kurs rupiah turun ke level Rp14.442 per USD, melemah 22,5 poin atau 0,16 persen dari penutupan perdagangan pekan sebelumnya di level Rp14.419 per USD.
Sementara menukil data Yahoo Finance, rupiah juga berada di zona merah yaitu pada posisi Rp14.430 per USD. mata uang Garuda melemah sebanyak 25 poin atau 0,17 persen dibandingkan penutupan perdagangan hari sebelumnya di level Rp14.405 per USD.
Sedangkan berdasar pada data kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dolar Rate (Jisdor), rupiah diperdagangkan di level Rp14.441 per USD atau melemah dibandingkan perdagangan hari sebelumnya di level Rp14.408 per USD.
Analis pasar uang Bank Mandiri Rully Arya dilansir Antara menilai, potensi volatilitas di pasar valas masih sangat tinggi karena penyebaran varian Omicron yang masih belum dipastikan.
Rully menambahkan, sentimen negatif bagi rupiah juga dipicu oleh kemungkinan percepatan normalisasi kebijakan The Fed akibat inflasi yang mengalami kenaikan signifikan.
"Dari dalam negeri, belum banyak sentimen perkembangannya, namun memang diharapkan kondisi ekonomi yang membaik dan pandemi yang terkendali diharapkan bisa menopang rupiah dari pelemahan yang lebih dalam," ujar Rully.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News