Direktur Eksekutif Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono mengatakan aliran modal asing masuk ini terdiri dari beli neto di pasar Surat Berharga Negara (SBN) sebesar Rp1,75 triliun dan beli neto di pasar saham sebesar Rp1,74 triliun.
"Berdasarkan data setelmen selama 2021 (ytd), nonresiden beli neto Rp14,56 triliun," kata dia dalam keterangan tertulisnya, Jumat, 20 Agustus 2021.
Sementara itu, premi Credit Default Swaps (CDS) Indonesia lima tahun turun ke level 72,64 basis poin (bps) per 19 Agustus 2021 dari 73,50 bps per 13 Agustus 2021. CDS merupakan indikator yang sering digunakan dalam mengukur risiko suatu negara.
Adapun rupiah ditutup pada level Rp14.400 per USD pada Kamis, 19 Agustus 2021. Yield SBN 10 tahun turun ke level 6,31 persen. Indeks dolar (DXY) tercatat menguat ke level 93,57, sedangkan Yield US Treasury (UST) Note 10 tahun turun ke level 1,243 persen.
"Pada Jumat pagi, 20 Agustus 2021, rupiah dibuka pada level (bid) Rp14.450 per dolar AS. Sementara yield SBN 10 tahun naik di level 6,32 persen," pungkas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News