Melansir keterangan resmi, Jumat, 13 Oktober 2023, PT Mitra Investindo Tbk (MITI) dan PT Prima Aset Lestari (PAL) bersama dengan Interra Resources Limited (IRL) telah menandatangani Perjanjian Pemegang Saham untuk mendirikan perusahaan patungan tersebut.
baca juga: Siap-siap! PLN Bakal Jadi Raksasa Carbon Trading yang Melantai di Bursa Karbon RI |
Perseroan nantinya akan memegang mayoritas saham setelah terpenuhinya persyaratan dan persetujuan lainnya yang diperlukan sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan, ketentuan pasar modal dan peraturan perundangan dan hukum yang berlaku. Perseroan dan PAL bersama-sama akan memiliki 60 persen saham Perusahaan Patungan, dan IRL akan mengambil bagian 40 persen saham.
Perusahaan Patungan ini berencana membangun dan mengoperasikan Pabrik Wood Pellet di Sumatera dengan target pembangunan dimulai pada awal 2024 dan diharapkan mulai beroperasi pada semester I-2025, dengan perkiraan total nilai investasi sekitar USD4,8 juta
Wood pellet sebagai salah satu jenis bahan bakar alternatif Energi Baru dan Terbarukan (EBT) dapat dikategorikan sebagai produk hijau (green product) dan lebih ramah lingkungan.
Wood Pellet memegang peran penting dalam lanskap energi hijau EBT dan energi masa depan global yang memiliki potensi pasar luas ditengah tuntutan global untuk mereduksi emisi karbon.
Menuju visi global dalam mencapai target karbon netral atau net zero emission (NZE) 2050, Indonesia menargetkan bauran energi baru terbarukan (EBT) modern (di luar penggunaan bioenergy tradisional) dengan capaian sebesar 23 persen dari total energi primer pada 2025 dan 31 persen pada 2050.
Perseroan yakin dengan penambahan kegiatan usaha baru dalam bisnis EBT melalui pengembangan industri wood pellet akan memberikan nilai tambah tidak hanya kepada Perseroan, tetapi lebih luas kepada masyarakat dan lingkungan.
Nantinya masyarakat menjadi salah satu mitra Perseroan dalam memasok bahan baku produksi, yang pada gilirannya diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan sosial, ketahanan ekonomi masyarakat, kelestarian lingkungan serta ketahanan energi nasional.
Kinerja semester I-2023
MITI mencapai pendapatan sebesar Rp166 miliar pada Semester I 2023. Pendapatan MITI naik pesat dari semester yang sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp58 miliar. MITI pun berhasil mencetak laba usaha sebesar Rp38 miliar atau naik drastis dari tahun sebelumnya sebesar Rp7 miliar. Setelah dikurangi beban lain-lain MITI berhasil meraih laba bersih Rp31,6 miliar pada Semester I 2023.Ekuitas MITI sebesar Rp418 miliar atau naik dari tahun sebelumnya sebesar Rp393 miliar. Utang MITI turun menjadi Rp61 miliar dari capaian sebesar Rp81 miliar pada Semester I 2022. Penurunan utang dalam jangka pendek mejadi Rp49 miliar penyebab membaiknya debt to equity ratio (DER) perseroan. Sementara itu, aset MITI sebesar Rp480 miliar dengan komposisi terbesar dari aset tak lancar sebesar Rp269 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News