Ilustrasi. Foto: MI/Rommy Pujianto
Ilustrasi. Foto: MI/Rommy Pujianto

Paket Build Back Better Tak Didukung Senator AS, Rupiah Sukses Hantam Dolar

Husen Miftahudin • 21 Desember 2021 17:04
Jakarta: Pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada penutupan perdagangan hari ini meroket akibat komentar Senator AS Joe Manchin yang tidak mendukung paket Build Back Better sebesar USD1,75 triliun atau senilai lebih dari Rp25 ribu triliun.
 
Build Back Better merupakan paket stimulus fiskal domestik AS yang diinisiasi Presiden Joe Biden. Kebijakan domestik Biden tersebut bertujuan untuk memperluas jaring pengaman sosial dan mengatasi perubahan iklim.
 
"Dalam perdagangan sore ini, rupiah ditutup menguat tajam 98 poin walaupun sebelumnya sempat menguat 105 poin di level Rp14.303 per USD dari penutupan sebelumnya di level Rp14.401 per USD," ungkap Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi dalam keterangan tertulisnya, Selasa, 21 Desember 2021.

Ibrahim melanjutkan, pelemahan dolar AS juga terjadi karena kekhawatiran investor terhadap besarnya jumlah kasus covid-19 di Eropa dan AS. Bahkan beberapa negara Eropa bersiap untuk memberlakukan pembatasan yang lebih ketat untuk memperlambat penyebaran kasus Omicron.

Inggris kekang penyebaran Omicron


Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengatakan ia akan memperketat pembatasan untuk mengekang penyebaran Omicron di Inggris. Sementara Belanda telah memasuki pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat.
 
"Di AS, orang-orang didesak untuk mendapatkan suntikan booster dan memakai masker, dengan perkiraan federal menunjukkan Omicron menyumbang 73 persen dari semua kasus AS yang berurutan," paparnya.
 
Sementara itu, Moderna Inc. menyatakan suntikan penguat vaksin covid-19 dapat melindungi terhadap varian Omicron tersebut. Dalam pengujian laboratorium menunjukkan bahwa vaksin saat ini adalah garis pertahanan pertama melawan Omicron.
 
"Di Asia Pasifik, Reserve Bank of Australia merilis risalah dari pertemuan terbarunya pada hari sebelumnya. Bank sentral akan memulai pengurangan aset pada pertemuan pertama 2022 dan mengakhirinya pada Mei 2022 secara konsisten dengan perkiraan yang ada," urai Ibrahim.

Langkah pemerintah cegah Omicron


Dari sisi domestik, Ibrahim menilai pasar optimistis terhadap langkah dan upaya pemerintah yang mampu mencegah varian baru Omicron menyebar di Indonesia. Walaupun pada akhir tahun ini masyarakat akan bepergian ke luar kota, namun pemerintah sudah mengantisipasi dengan menginstruksikan kepada pemangku kebijakan untuk melakukan penyekatan guna mencegah laju mobilisasi masyarakat yang akan pergi ke luar kota.
 
Namun demikian, masyarakat begitu percaya diri dan menganggap Omicron tidak terlalu berbahaya lantaran masyarakat sudah mengikuti anjuran pemerintah dengan melakukan vaksinasi tahap pertama dan tahap kedua, menjaga jarak, dan menggunakan masker.
 
"Guna untuk menanggulangi ini semua, pemerintah harus turun langsung ke lapangan untuk memberikan informasi tentang bahaya Omicron yang saat ini sudah menyebar di belahan dunia termasuk di Eropa maupun Amerika Serikat. Bahkan negara-negara di Eropa sudah melakukan penguncian ketat atau lockdown, sedangkan Amerika Serikat sedang dalam proses lockdown," pungkas Ibrahim.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEV)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan