Direktur Utama TRIS Santoso Widjojo mengatakan kinerja ekspor bisa terus dipertahankan dengan mengubah produksi produk yang lebih dibutuhkan. Permintaan APD yang besar di pasar internasional diyakini jadi momentum yang baik dalam menghadapi tantangan pandemi covid?19.
"Diharapkan adanya perluasan ekspor ini dapat menambah kontribusi ekspor TRIS, sampai semester I?2020 penjualan ekspor perseroan memiliki kontribusi sebesar 51 persen atau sebesar Rp324,2 miliar," kata Santoso melalui keterangan tertulisnya, Selasa, 4 Agustus 2020.
Ia memaparkan saat ini pihaknya memperluas pasar dengan customer di luar negeri melalui entitas anak usahanya, yaitu PT Trisco Tailored Apparel Manufacturing dan PT Trimas Sarana Garment Industry untuk APD berupa baju hazmat dan masker nonmedis. Negara tujuan ekspornya yakni AS, Australia, Inggris, dan sedang membidik untuk mengekspor ke Singapura.
Sejauh ini, ekspor telah dilakukan untuk masker nonmedis yang bukan non?woven. Sementara ekspor produk APD berupa baju hazmat masih menunggu izin pemerintah.
"Dalam masa pandemi covid?19 ini kami terus mengembangkan strategi bisnis kami. Salah satunya adalah dengan membidik pasar ekspor untuk APD berupa baju hazmat dan masker nonmedis. Adanya perang dagang antara Amerika dan Tiongkok yang semakin memanas ini juga membuka peluang untuk pasar luar negeri perseroan sehingga diharapkan ke depan TRIS tidak hanya di domestik melainkan juga dapat memperluas pasar ekspor," papar Santoso.
Selain baju hazmat dan masker nonmedis, TRIS sebelumnya telah memproduksi APD berupa pakaian seragam pelindung anti api untuk pasar luar negeri, yaitu New South Wales, Australia. Ia yakin kualitas produk yang dibuat bakal sesuai standar yang diperlukan negara tujuan.
"Sebagai perusahaan tekstil dan garmen, kami menerima pesanan customized sehingga dapat membuat berbagai macam pakaian, termasuk pakaian yang didesain khusus seperti APD mulai dari seragam pemadam kebakaran hingga APD baju hazmat. Maka kami terus melakukan improvisasi dalam melihat peluang yang ada,” ujar Santoso.
Tak hanya itu, anak usaha yakni PT Trisula Textile Industries Tbk (BELL) juga terus memperluas pasar pakaian seragam dan aksesoris yang juga dapat dipesan secara customized. Pengembangan kain sehat tengah dilakukan untuk diproduksi menjadi berbagai jenis pakaian pelindung diri.
"Saat ini perseroan melalui merek JOBB akan memasarkan jaket lipat sebagai pakaian pelindung diri di era new normal," tuturnya.
Adapun pendapatan perseroan pada semester I?2020 mencapai Rp631,5 miliar atau terkontraksi sebesar 11,56 persen dari Rp714,03 miliar pada periode yang sama di tahun sebelumnya yang disebabkan oleh beban pokok penjualan. Sementara laba bersih perseroan pada kuartal II?2020 juga mengalami koreksi sebesar 14,36 persen YoY menjadi Rp10,51 miliar.
"Memang pandemi covid?19 ini menjadi tantangan bagi kami, sehingga kami perlu menyiapkan berbagai strategi. Diharapkan ke depannya melalui sinergi dengan anak usaha dapat meningkatkan kinerja TRIS," tutup Santoso.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id