Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI)  - - Foto: Medcom/ Husen Miftahudin
Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) - - Foto: Medcom/ Husen Miftahudin

Pendapatan Industri Asuransi Jiwa Tumbuh 18,7% di 2019

Husen Miftahudin • 11 Maret 2020 18:08
Jakarta: Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) mencatat pendapatan industri asuransi jiwa sepanjang 2019 sebanyak Rp243,20 triliun. Jumlah itu tumbuh 18,7 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp204,89 triliun.
 
"Pencapaian ini cukup baik meski terjadi penurunan tingkat pertumbuhan ekonomi (nasional) yang hanya 5,02 persen. Tentunya pencapaian ini kami ucapkan terima kasih kepada masyarakat dan pemangku kepentingan di Indonesia," kata Ketua Dewan Pengurus AAJI Budi Tampubolon dalam konferensi pers di Rumah AAJI, Jalan Talang Betutu, Jakarta Pusat, Rabu, 11 Maret 2020.
 
Pertumbuhan pendapatan industri ditopang oleh total pendapatan premi yang mengalami kenaikan sebesar 5,8 persen, dari Rp185,88 triliun di 2018 menjadi Rp196,69 triliun di 2019. Adapun total pendapatan premi diperoleh dari premi bisnis baru dan premi bisnis lanjutan yang masing-masing tumbuh 5,8 persen dan 5,9 persen.

"Kalau kita lihat pada premi bisnis baru, terjadi peningkatan 14 persen untuk premi reguler premium. Single (tunggal) premium juga meningkat 3,7 persen. Single premium bagus, reguler premium juga bagus, tapi single premium cenderung lebih besar," ungkapnya.
 
Pendapatan premi dari kanal distribusi sepanjang 2019 ditopang oleh beberapa saluran distribusi. Saluran distribusi bancassurance dan keagenan masih memegang peranan terbesar.
 
Jalur distribusi bancassurance mengalami peningkatan sebesar 5,4 persen dari Rp79,77 triliun menjadi Rp84,08 triliun atau berkontribusi sebesar 42,7 persen terhadap pendapatan premi sepanjang 2019. Sementara jalur distribusi keagenan mengalami peningkatan sebesar 6,6 persen dari Rp73,36 triliun menjadi Rp78,21 triliun atau berkontribusi sebesar 39,8 persen.

 
"Agency (keagenan) maupun bancassurance bertumbuh secara nilai premi di 2019. Yang menarik adalah di tahun 2019 ini, dua jalur pemasaran utama ini jalur bobotnya lebih dari 43 persen terhadap total pendapatan premi asuransi jiwa," jelas Budi.
 
Sedangkan saluran distribusi telemarketing selama 2019 meningkat 5,1 persen menjadi Rp4,09 triliun. Saluran employee benefit berkontribusi sebesar 2,7 persen dari total pendapatan premi yaitu sebesar Rp5,37 triliun, dan kanal distribusi lain meningkat 25,4 persen menjadi Rp19,89 triliun.
 
Adapun hasil investasi di 2019 juga menunjukkan peningkatan signifikan dengan pertumbuhan sebanyk 336,8 persen, dari Rp7,83 triliun menjadi Rp34,19 triliun. Sementara klaim reasuransi mengalami peningkatan sebesar 28,3 persen, dari Rp4,31 triliun menjadi Rp5,53 triliun.
 
Budi menambahkan, total pembayaran klaim dan manfaat industri asuransi jiwa juga mengalami peningkatan sebesar 16 persen, mengiringi peningkatan 9,2 persen pada jumlah agen asuransi yang berlisensi sepanjang 2019.
 
"Hal itu merupakan bagian dari komitmen industri untuk terus meningkatkan kapasitas sumber daya di industri asuransi jiwa nasional," pungkas Budi.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(Des)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan