Direktur Indocement Tunggal Prakarsa Oey Marcos mengatakan strategi dan mitigasi dilakukan untuk menjaga kondisi neraca keuangan perseroan agar tetap sehat.
Ia menyebut perusahaan saat ini mengoptimalkan upaya efisiensi di berbagai lini termasuk operasional pabrik-pabrik.
"Perusahaan hanya menjalankan pabrik-pabrik yang terbaru dan terefisien," katanya dalam keterbukaan informasi BEI, Jakarta, Jumat, 20 Maret 2020.
Selain itu, perusahaan juga mengatur pengeluaran anggaran di pos anggaran distribusi dengan cara menyalurkan semen dari terminal-terminal yang tersebar di berbagai daerah.
"Ini dilakukan dalam rangka efisiensi biaya distribusi," imbuhnya.
Oey menjelaskan sejauh ini kondisi keuangan perseroan sehat. Perusahaan tidak mempunyai utang dengan perbankan, serta posisi kas dan kas ekuivalen per 31 Desember 2019 sekitar Rp7,7 triliun.
"Dengan posisi neraca yang kuat tersebut perusahaan siap untuk menghadapi kondisi perekonomian regional maupun global yang sedang mengalami tekanan," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News