Direktur Ritel & Syariah Bank DKI Babay Parid Wazdi menyampaikan kerja sama ini diharapkan mampu membuka peluang yang lebih besar bagi sektor usaha terutama UMKM di daerah Bandung dan sekitarnya maupun komunitas. Hal itu termasuk di antaranya pesantren dalam pemanfaatan produk dan layanan perbankan syariah.
"Khususnya perbankan digital dalam tujuan pengembangan usaha maupun kemudahan transaksi keuangan," kata Babay, dalam keterangan tertulisnya, Sabtu, 3 September 2022.
Direktur Utama BPR Syariah HIK Parahyangan Martadinata berterima kasih dan memberikan apresiasi atas kerja sama yang terjalin. Hal ini memberikan manfaat dalam mengembangkan pertumbuhan ekonomi di wilayah Bandung, khususnya sektor mikro melalui produk dan layanan serta dukungan perbankan digital Unit Usaha Syariah Bank DKI.
Baca: Kemenko Minta Partisipasi EU-ABC di Presidensi G20 Indonesia |
Sebelumnya dalam rangka ekspansi kegiatan usaha di wilayah Bekasi, UUS Bank DKI juga telah menjalin kerja sama dengan Bank Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS) Patriot Bekasi. Adapun kerja sama tersebut dilakukan melalui penandatanganan Nota Kesepahaman tentang Pemanfaatan Layanan Digital Perbankan.
"Yang meliputi pengelolaan transaksi keuangan melalui layanan digital UUS Bank DKI, layanan keagenan perbankan dengan JakOne Abank, hingga penyaluran pembiayaan produktif kepada UMKM Kota Bekasi maupun konsumtif bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemerintah Kota Bekasi," tuturnya.
Di sisi lain, Bank DKI mencatatkan laba sebesar Rp504,90 miliar di kuartal II-2022 atau tumbuh sebanyak 30,64 persen dibandingkan dengan kuartal II-2021 yang sebesar Rp386,47 miliar. Sedangkan total aset mampu tumbuh sebanyak 28,99 persen dari semula Rp56,73 triliun pada kuartal II-2021 menjadi Rp73,17 triliun pada kuartal II-2022.
Selain itu, Direktur Utama Bank DKI Fidri Arnaldy menyampaikan, Bank DKI mencatatkan pertumbuhan kredit sebesar 20,15 persen pada kuartal II-2022 menjadi Rp43,64 triliun dibandingkan dengan kuartal II-2021 sebesar Rp36,32 triliun. Pertumbuhan kredit terjadi pada seluruh segmen.
"Dengan pertumbuhan segmen mikro yang memiliki persentase pertumbuhan tertinggi sebesar 34,77 persen pada kuartal II-2022," pungkas Fidri.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id