Pertumbuhan pendapatan usaha ini selaras dengan peningkatan trafik penumpang yang berhasil dicatatkan Garuda Indonesia Group pada kuartal I-2023 yang berjumlah 4,5 juta penumpang atau tumbuh sekitar 60 persen jika dibandingkan periode yang sama pada kuartal I-2023 sebesar 2,7 juta penumpang.
Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengungkapkan, pertumbuhan pendapatan usaha Garuda Indonesia pada kuartal I-2023 ini menjadi outlook positif tersendiri bagi kinerja usaha di sepanjang 2023.
Di tengah periode awal tahun yang dikenal sebagai periode low season bagi sektor industri penerbangan, Garuda Indonesia berhasil mencatatkan kinerja solid pada pendapatan usahanya dengan kinerja operasional yang semakin komprehensif melalui pembukuan arus kas positif (cash flow), dengan perusahaan berhasil mencatatkan komposisi pencatatan kas masuk yang lebih besar dibandingkan beban operasi.
Baca juga: Asyik Jadi Mudik! Garuda Indonesia Siapkan 1,2 Juta Kursi untuk Musim Lebaran 2023 |
"Capaian ini menjadi langkah berkesinambungan dan awal transformasi kinerja yang secara konsisten menunjukkan outlook positif dari upaya perbaikan kinerja usaha yang terus dilakukan secara berkelanjutan," katanya dalam keterangan tertulis, Kamis, 4 Mei 2023.
Menurutnya, hal ini juga menjadi tindak lanjut dari dirampungkannya tahapan restrukturisasi perusahaan pada 2022 lalu. Atas capaian restrukturisasi tersebut Garuda Indonesia secara kinerja operasi juga membukukan kinerja positif dalam kaitan laba usaha yang turut dikontribusikan oleh pencatatan laba buku hasil restrukturisasi.
Adapun pertumbuhan pendapatan usaha Garuda Indonesia pada kuartal I-2023 tersebut ditunjang oleh capaian pendapat penerbangan berjadwal USD506,82 juta yang tumbuh sebesar 87 persen serta komposisi pendapatan lainnya yang tumbuh sebesar 50 persen menjadi USD83,35 juta pada tiga bulan pertama di 2023 ini.
Lebih lanjut, hingga Maret 2023, Garuda Indonesia turut mencatatkan pertumbuhan EBITDA hingga 92 persen yakni menjadi USD71 juta atau membaik dibandingkan dengan EBITDA pada periode yang sama di 2022 sebesar USD37 juta.
Penurunan rugi bersih
Pada kuartal I-2023 ini, Garuda Indonesia juga mencatatkan penurunan rugi bersih sebesar 50,91 persen menjadi USD110,03 juta dari kuartal I-2023 lalu sebesar USD224,14 juta. Adapun pencatatan rugi bersih pada tahun kinerja berjalan ini dipengaruhi oleh penerapan standar akuntansi PSAK 73 yang mengatur tentang pembukuan transaksi sewa pada beban operasi."Terlepas dari adanya penerapan PSAK tersebut, Garuda Indonesia secara fundamen operasional kinerja terus mencatatkan kinerja yang positif. Hal ini terlihat dari sejumlah indikator penting pada kinerja usaha baik dari sisi EBITDA, cash flow hingga peningkatan trafik penumpang," jelas Irfan.
Sejalan dengan kinerja usaha yang semakin solid tersebut, Garuda Indonesia pada akhir Maret 2023 lalu juga telah menyelesaikan pemenuhan kewajiban terhadap kreditur yang termasuk dalam klasifikasi kreditur dengan nilai tagihan hingga Rp255 juta.
Pemenuhan kewajiban tersebut sejalan dengan Perjanjian Perdamaian PKPU yang sebelumnya telah disahkan melalui putusan homologasi PN Jakarta Pusat, dan dalam implementasinya turut diselaraskan dengan fokus misi transformasi yang berjalan. Penyelesaian kewajiban Garuda Indonesia tersebut telah dirampungkan terhadap 254 kreditur yang memiliki nilai tagihan hingga Rp255 juta, dengan total nilai tagihan yang dibayarkan mencapai hingga Rp15.432.720.782.
Dirampungkannya pemenuhan kewajiban Garuda Indonesia terhadap kreditur dengan nilai tagihan hingga Rp255 juta tersebut menjadi penanda penting atas capaian akselerasi kinerja usaha yang semakin solid, khususnya dalam menjalankan misi transformasi menjadi entitas bisnis yang semakin agile dan adaptif serta memenuhi kewajiban usahanya kepada seluruh kreditur.
Sementara dari aspek operasional Garuda Indonesia sebagai mainbrand juga terus mencatatkan pertumbuhan signifikan pada angkutan penumpangnya yang tercatat tumbuh sebesar 98,2 persen pada kuartal I-2023 menjadi 1,8 juta penumpang.
Garuda Indonesia turut mencatatkan pertumbuhan angkutan penumpang penerbangan internasional yang signifikan tumbuh lebih dari 438 persen pada kuartal I-2023. Garuda Indonesia mencatatkan angkutan penumpang penerbangan internasional sebesar 363 ribu orang dari sebelumnya berjumlah 66 ribu penumpang pada kuartal I-2023. Sedangkan untuk penumpang penerbangan domestik Garuda Indonesia sebagai mainbrand mencatatkan pertumbuhan lebih dari 72 persen menjadi 1,4 juta penumpang.
"Di tengah fase transformasi kinerja yang terus dioptimalkan, kami optimistis outlook kinerja yang saat ini terefleksikan melalui capaian kinerja usaha di kuartal 1-2023 ini dapat menjadi pondasi penting atas langkah akseleratif kinerja usaha yang kedepannya akan terus kami optimalkan memaksimalkan momentum transformasi kinerja secara on the track," jelasnya.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id