Mengutip Bloomberg, Senin, 8 November 2021, rupiah melejit di level Rp14.260 per USD dibandingkan penutupan perdagangan sebelumnya yang berada di posisi Rp14.331 per USD.
Jika dibandingkan dengan pembukaan perdagangan pagi ini, nilai tukar rupiah sudah bergerak menguat ke posisi Rp14.327 per USD.
Adapun rentang gerak rupiah berada di kisaran Rp14.257-Rp14.328 per USD. Sementara year to date (ytd) return terpantau sebesar 1,49 persen.
Sementara itu melansir data Yahoo Finance, rupiah diperdagangkan ke posisi Rp14.252 per USD. Gerak rupiah terpantau menguat hingga 118 poin dibandingkan penutupan sebelumnya di level Rp14.370 per USD.
Sedangkan berdasarkan data kurs referensi Bank Indonesia, Jakarta Interbank Spot Dolar Rate (Jisdor), rupiah diperdagangkan ke posisi Rp14.268 per USD.
Pengamat pasar uang Ariston Tjendra mengatakan ada relasi ekonomi yang erat antara Tiongkok dan negara-negara di Asia Tenggara. Sehingga ketika ekonomi Tiongkok membaik juga mendukung perekonomian di kawasan tersebut.
Selain itu, penguatan rupiah juga dipengaruhi imbal hasil atau yield obligasi pemerintah AS yang mulai terkoreksi.
"Yield tenor 10 tahun sudah di bawah 1,5 persen sehingga ini membantu penguatan nilai tukar regional terhadap dolar AS termasuk rupiah," ujar Ariston, dilansir Antara.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News