Pada akhir perdagangan Jumat, rupiah turun delapan poin atau 0,05 persen menjadi Rp15.598 per USD dari sebelumnya sebesar Rp15.590 per USD.
baca juga: BI: Uang Beredar Capai Rp8.721,9 Triliun |
"The Fed mengisyaratkan tidak ada urgensi untuk melakukan penurunan suku bunga karena diperlukan kepercayaan lebih lanjut untuk memastikan inflasi terus melambat menuju target ketika kekhawatiran akan risiko naik muncul," kata Analis ICDX Taufan Dimas Hareva, dilansir Antara, Jumat, 23 Februari 2024.
Meskipun para pengambil kebijakan bank sentral Amerika Serikat (AS) atau The Fed mengakui risiko untuk mencapai kedua mandat tersebut lebih seimbang, mereka tetap sangat memperhatikan risiko inflasi, meskipun risiko ekonomi cenderung mengarah ke sisi negatifnya.
Data ekonomi AS
Data ekonomi AS yang dirilis pada Kamis, 23 Februari 2024, beragam. Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan klaim awal AS atas tunjangan pengangguran mengalami penurunan 12 ribu menjadi 201 ribu yang disesuaikan secara musiman untuk pekan yang berakhir pada 17 Februari 2024.Untuk Purchasing Managers Index (PMI) manufaktur AS S&P naik ke level tertinggi dalam 17 bulan terakhir menjadi di angka 51,5 pada bulan Februari, lalu PMI jasa S&P turun ke level terendah dalam tiga bulan terakhir di angka 51,3. Adapun laporan Produk Domestik Bruto (PDB) AS akan dirilis pada Rabu, 28 Februari 2024.
Sedangkan Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Jumat meningkat ke level Rp15.589 per USD dari sebelumnya Rp15.630 per USD.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News