"Sektor jasa keuangan merupakan motor penggerak dalam pembiayaan berkelanjutan. OJK mendorong sektor jasa keuangan baik perbankan, industri keuangan nonbank, dan pasar modal untuk menyalurkan green financing," ucap Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso dikutip dari instagram terverifikasi @ojkindonesia, Minggu, 25 April 2021.
Wimboh melanjutkan bahwa OJK akan terus berupaya mendorong keuangan berkelanjutan lewat berbagai langkah dan kebijakan. Pada tahun ini, OJK telah mengeluarkan Roadmap Keuangan Berkelanjutan Tahap II (2021-2025) untuk mempercepat transisi sektor jasa keuangan ke arah yang berkelanjutan.
"Roadmap Keuangan Berkelanjutan Tahap II (2021-2025) berfokus pada percepatan transisi menuju keberlanjutan melalui penciptaan ekosistem keuangan berkelanjutan," urai Wimboh.
Upaya selanjutnya, yakni dengan mendukung Task Force on Climate RI-AS, sebagai bagian dari Task Force 4 (TF 4) Sustainable and Blended Finance for Our Common Future. Dukungan ini dilakukan dengan, pertama, kerja sama konkret untuk mendorong ketersediaan pembiayaan (de-risking green/sustainable project dan blended finance) dari aspek teknologi dan akses pengembangannya.
Kedua, OJK telah bekerja sama dengan USAID melalui program capacity building bagi lembaga jasa keuangan khususnya di sektor energi bersih, kemudian kerja sama pengembangan pilot project Bali Center for Sustainable Finance (BCSF) dengan OJK dan Universitas Udayana.
Ketiga, menciptakan skema pembiayaan inovatif untuk mendukung keuangan berkelanjutan. Keempat, mendukung perwujudan target transisi pembiayaan konvensional ke green/sustainability project dan mendukung skema blended finance di Indonesia.
Upaya OJK yang lain adalah dengan menginisiasi pengembangan Taksonomi Hijau Indonesia yang dikoordinasikan dengan kementerian/lembaga terkait. Selanjutnya, OJK akan segera membentuk task force keuangan berkelanjutan di tingkat nasional.
"OJK terlibat aktif sebagai anggota dalam ASEAN Taxonomy Board untuk mengembangkan taksonomi keuangan berkelanjutan di kawasan Asia Tenggara."
Di luar itu, upaya lain yang dilakukan OJK adalah dengan mengembangkan proyek percontohan model bisnis berkelanjutan di sektor pariwisata dan perikanan untuk mendukung implementasi keuangan berkelanjutan di Indonesia, Sustainable Business Model Pilot Project.
OJK juga tengah mengembangkan pusat informasi keuangan berkelanjutan (melalui minisite keuangan berkelanjutan) sebagai sarana untuk mengomunikasikan dan memberikan informasi perkembangan keuangan berkelanjutan nasional, regional, dan global (SF Information Hub).
Lalu, OJK menjadi pendiri dari Sustainable Banking Network (SBN) sejak 2012. Semenjak Desember 2020, OJK telah tergabung sebagai anggota dari Network for Greening the Financial System (NGFS) yang merupakan forum bagi bank sentral dan otoritas pengawas di dunia untuk berbagi informasi dan pengalaman dalam mengembangkan keuangan berkelanjutan (Partisipasi di Fora Internasional).
Terakhir, Optimalisasi Pemanfaatan Pendanaan Internasional. OJK mendorong lembaga jasa keuangan untuk menjadi entitas terakreditasi sehingga mampu memanfaatkan dana dari Global Environment Facility (GEF) dan Green Climate Fund (GCF) sebagai salah satu solusi inovatif dalam pelaksanaan pembiayaan berkelanjutan dan rendah emisi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News