Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, tingkat inflasi lebih tinggi dibandingkan dengan inflasi bulan sebelumnya yang sebesar 2,64 persen (yoy). Hal ini seiring dengan peningkatan harga komoditas global, mobilitas masyarakat, dan pola musiman Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN).
"Inflasi inti tetap terjaga di tengah permintaan domestik yang meningkat, stabilitas nilai tukar yang terjaga, dan konsistensi kebijakan Bank Indonesia dalam mengarahkan ekspektasi inflasi," kata dia dalam video conference, Selasa, 24 Mei 2022.
Sementara itu, ia menambahkan, inflasi kelompok volatile food meningkat terutama dipengaruhi oleh kenaikan inflasi minyak goreng seiring penyesuaian Harga Eceran Tertinggi (HET).
"Inflasi kelompok administered prices dipengaruhi oleh inflasi angkutan udara, bensin, dan bahan bakar rumah tangga. Ke depan, tekanan inflasi diprakirakan masih berlanjut sejalan dengan meningkatnya harga komoditas global," ungkapnya.
Perry menyebut, BI terus mewaspadai dampaknya terhadap peningkatan ekspektasi inflasi dan menempuh langkah-langkah yang diperlukan untuk memastikan terkendalinya stabilitas inflasi ke depan.
"Bank Indonesia akan memperkuat koordinasi kebijakan dengan Pemerintah melalui Tim Pengendalian Inflasi Pusat dan Daerah (TPIP dan TPID) guna menjaga inflasi IHK dalam kisaran sasarannya yaitu tiga plus minus satu persen," pungkas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id