Ilustrasi. FOTO: Dok MI/PANCA SYURKANI
Ilustrasi. FOTO: Dok MI/PANCA SYURKANI

Penyaluran Kredit Perbankan di April Hampir Tembus Rp6.000 Triliun, Tumbuh 8,8%

Husen Miftahudin • 27 Mei 2022 18:43
Jakarta: Bank Indonesia (BI) menyampaikan kredit yang disalurkan perbankan pada April 2022 terus menunjukkan tren positif. Penyaluran kredit pada April 2022 tercatat sebesar Rp5.969,1 triliun, atau tumbuh 8,8 persen (yoy), lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya 6,4 persen (yoy).
 
"Akselerasi pertumbuhan kredit bersumber baik dari golongan debitur korporasi maupun perorangan," kata Direktur Eksekutif Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono dikutip dari Analisis Uang Beredar Posisi April 2022, Jumat, 27 Mei 2022.
 
Adapun kredit kepada perorangan tumbuh meningkat dari 8,4 persen (yoy) pada Maret 2022 menjadi 8,9 persen (yoy) pada bulan laporan. Sementara itu, kredit kepada korporasi meningkat dari 5,9 persen pada Maret 2022 menjadi 10,3 persen (yoy) pada bulan laporan.
 
Berdasarkan jenis penggunaan, peningkatan penyaluran kredit pada April 2022 terjadi pada seluruh jenis penggunaan. Kredit Modal Kerja (KMK) tumbuh 11,4 persen (yoy) pada April 2022, meningkat dari bulan sebelumnya 7,4 persen (yoy).
 
"Peningkatan terjadi pada penyaluran KMK di sektor Perdagangan, Hotel, dan Restoran (PHR), serta sektor Industri Pengolahan," terangnya.
 
KMK sektor PHR pada April 2022 tumbuh sebesar 7,5 persen (yoy), lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya 5,8 persen (yoy) seiring peningkatan kredit pada subsektor Perdagangan Eceran Makanan Minuman dan Tembakau di DKI Jakarta dan Jawa Barat.
 
KMK sektor Industri Pengolahan tumbuh sebesar 12,6 persen (yoy), jauh lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya yang tumbuh 8,0 persen (yoy), terutama untuk sub sektor Industri Minyak Goreng dari Kelapa Sawit Mentah di Sumatra Utara dan Lampung.
 
Sementara itu, Kredit Investasi (KI) meningkat dari 5,0 persen (yoy) pada Maret 2022 menjadi 7,2 persen (yoy) pada April 2022, terutama di sektor Pertanian, Peternakan, Kehutanan, dan Perikanan serta Industri Pengolahan.
 
KI sektor Pertanian, Peternakan, Kehutanan, dan Perikanan terakselerasi, dari 3,6 persen (yoy) menjadi 5,3 persen (yoy) pada April 2022, terutama pada Perkebunan Kelapa Sawit di Kalimantan Barat dan Kalimantan Timur.
 
Lebih lanjut, KI sektor Industri Pengolahan pada April 2022 tercatat tumbuh 7,5 persen (yoy), meningkat dibandingkan bulan sebelumnya 4,9 persen (yoy), terutama pada KI lndustri Minyak Goreng dari Kelapa di Jawa Timur dan Sumatra Utara.
 
Sejalan dengan pertumbuhan kredit di sektor produktif, pertumbuhan Kredit Konsumsi (KK) juga turut terakselerasi dari 6,0 persen (yoy) pada Maret 2022 menjadi 6,4 persen (yoy), didorong oleh penyaluran Kredit Kendaraan Bermotor (KKB) dan Kredit Multiguna.
 
Sejalan dengan pertumbuhan total kredit, penyaluran kredit sektor Properti pada April 2022 tumbuh 6,1 persen (yoy), lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya 5,9 persen (yoy), terutama pada Kredit Konstruksi.
 
Kredit Konstruksi berbalik arah dari terkontraksi 0,1 persen (yoy) menjadi tumbuh positif sebesar 0,5 persen (yoy) pada April 2022, terutama pada subsektor Konstruksi Bangunan Jalan Tol di Jawa Barat. Di sisi lain, kredit KPR/KPA tumbuh melambat, dari 10,6 persen (yoy) menjadi 10,5 persen (yoy) pada bulan laporan, terutama kredit untuk Pemilikan Rumah Tinggal Tipe 22 sampai 70.
 
"Demikian pula kredit Real Estat tumbuh 4,3 persen (yoy), lebih rendah dibandingkan pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar 4,6 persen (yoy), seiring peningkatan penyaluran kredit Real Estat Perumahan Flat/Apartemen," jelas Erwin.
 
Penyaluran kredit kepada UMKM pada April 2022 tumbuh 16,9 persen (yoy), meningkat dari bulan sebelumnya 15,0 persen (yoy), terutama pada kredit skala mikro. Adapun kredit UMKM skala mikro tumbuh 105,4 persen (yoy) pada April 2022, terakselerasi dibandingkan pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar 94,7 persen (yoy).
 
"Sementara itu, kredit UMKM skala menengah tercatat terkontraksi 27,9 persen (yoy), tidak sedalam dibandingkan kontraksi 28,6 persen (yoy) pada Maret 2022. Di sisi lain, Kredit usaha kecil mengalami perlambatan menjadi sebesar 24,7 persen (yoy) pada bulan laporan. Berdasarkan jenis penggunaan, peningkatan kredit UMKM didorong baik oleh Kredit Investasi maupun Kredit Modal Kerja," tutup Erwin.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(HUS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan