Mengutip Bloomberg, Senin, 15 November 2021, rupiah menguat ke level Rp14.201 per USD dibandingkan penutupan perdagangan sebelumnya yang berada di posisi Rp14.219 per USD.
Jika dibandingkan dengan pembukaan perdagangan pagi ini, nilai tukar rupiah sudah bergerak menguat hingga 17,5 poin atau setara 0,12 persen ke posisi Rp14.205 per USD. Adapun rentang gerak rupiah berada di kisaran Rp14.180-Rp14.240 per USD. Sementara year to date (ytd) return terpantau sebesar 1,08 persen.
Sementara itu melansir data Yahoo Finance, rupiah diperdagangkan ke posisi Rp14.210 per USD. Gerak rupiah terpantau menguat hingga 30 poin dibandingkan penutupan sebelumnya di level Rp14.240 per USD.
Sedangkan berdasarkan data kurs referensi Bank Indonesia, Jakarta Interbank Spot Dolar Rate (Jisdor), rupiah diperdagangkan ke posisi Rp14.206 per USD.
Melansir Antara, Analis DC Futures Lukman Leong mengatakan menguatnya kurs rupiah pada awal pekan ditutup menguat ditopang surplusnya neraca perdagangan pada Oktober 2021.
"Data neraca perdagangan ini sudah sangat diantisipasi oleh pelaku pasar sejak minggu lalu, yang mengharapkan rekor surplus USD5 miliar," kata Lukman.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan Indonesia pada Oktober 2021 mengalami surplus USD5,73 miliar dengan nilai ekspor USD22,03 miliar dan impor USD16,29 miliar. Neraca perdagangan Indonesia telah membukukan surplus selama 18 bulan secara beruntun.
"Penguatan rupiah hari ini memang paling dominan didorong surplus neraca perdagangan. Memang data perdagangan dalam setahun terakhir sangat bagus. Bisa menahan kekuatan dolar AS," ujar Lukman.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News