"Ke depan, semua insan LPS diharapkan dapat memanfaatkan potensi yang ada, dan LPS bisa menjadi yang terdepan di sektor finansial dengan SDM-nya yang mumpuni," ucap Ketua Dewan Komisioner LPS Purbaya Yudhi Sadewa dalam siaran persnya yang dikutip dari laman resmi LPS, Jumat, 11 Juni 2021.
Purbaya menekankan bahwa LMS merupakan respons yang agile untuk menjawab tantangan perubahan di tengah pandemi covid-19 dan perkembangan teknologi informasi yang pesat. sehingga mengharuskan LPS untuk terus berinovasi.
"LMS adalah salah satu inovasi untuk membuat SDM di LPS tetap terlatih dan unggul di sektor finansial. LMS adalah platform pembelajaran online dengan skema web-based dan mobile-based yang tersedia di aplikasi IOS dan Playstore," ungkapnya.
Di dalam LPM tersedia berbagai konten mengenai pelatihan blended learning LPS, gamification, video pembelajaran, fitur perpustakaan dan fitur kelas online, serta video conference melalui platform Bluejeans yang semakin menambah variasi platform meeting atau belajar daring.
Tersedia juga fitur forum dan chat untuk memfasilitasi para pegawai untuk berdiskusi, termasuk dengan para subject matter expert, serta fitur blog untuk mengakomodasi para pegawai yang mempunyai minat di bidang penulisan.
Menurutnya, proyek strategis LMS ini berawal dari masa pandemi covid-19 yang telah mengubah skema pelatihan pegawai LPS, dari sebelumnya full offline lalu sebagian menjadi online. Hal tersebut mendorong insan LPS untuk berkreasi dalam proses bisnis di masing-masing unit kerja.
"Secara bertahap evaluasi yang dilakukan pada akhir 2020, semua insan LPS bisa dan mampu mengikuti skema pelatihan secara online tanpa mengubah tujuan dan makna dari suatu pelatihan. Hasil evaluasi dan nilai pelatihan meskipun dilaksanakan secara online, menunjukkan perkembangan yang baik," pungkas Purbaya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News