BNI. Foto: MI/Ramdani.
BNI. Foto: MI/Ramdani.

BNI Danai Akuisisi PLTB Sidrap Sebesar USD110 Juta

Antara • 02 Mei 2024 12:25
Jakarta: PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI mendanai akuisisi Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) Sidrap senilai USD110 juta oleh PT Barito Wind Energy, anak usaha PT Barito Renewables Energy Tbk (Barito Renewables).
 
baca juga:  BNI Prioritas Tingkatkan Dana Murah Usai BI Rate Naik

Akuisisi PLTB Sidrap yang berkapasitas 75 megawatt (MW)  tersebut dilakukan terhadap 99,99 persen saham PT UPC Sidrap Bayu Energi (Sidrap) dari UPC Renewables Asia Pacific Holdings Pte. Ltd., ACEN Renewables International Pte. Ltd., UPC Renewables Asia III Limited, Sidrap (HK) Limited, dan Sunedison Sidrap B.V.
 
"Pendanaan ini merupakan langkah strategis bagi BNI dalam memperkuat portofolio pembiayaan di sektor energi hijau,” kata Corporate Secretary BNI Okki Rushartomo, dilansir Antara, Kamis, 2 Mei 2024.
 
Secara rinci, nilai akuisisi itu terdiri dari Tranche A 70 juta dolar AS untuk pembiayaan akuisisi dan Tranche B USD40 juta untuk General Corporate Purposes.

Bagian integral dari akuisisi ini adalah PT UPC Operation and Maintenance Indonesia (OMI), yang merupakan komponen penting dalam mendukung kegiatan operasional Sidrap.

PLTB Sidrap berpotensi menghasilkan energi listrik yang bersih

BNI meyakini PLTB Sidrap memiliki potensi untuk menghasilkan energi listrik yang bersih dan berkelanjutan serta membantu mengurangi emisi gas rumah kaca. Hal ini sejalan dengan komitmen Perseroan untuk terus mendukung upaya pemerintah dalam menyediakan dan membangun sumber-sumber energi yang menjadi modal strategis dalam pembangunan ekonomi di Indonesia.
 
"BNI berkomitmen untuk terus mendukung pengembangan energi hijau di Indonesia sebagai bagian dari kontribusi terhadap pelestarian lingkungan dan pembangunan berkelanjutan sekaligus meningkatkan ketahanan energi nasional,” ujar dia.
 
BNI telah menyalurkan kredit hijau mencapai Rp67,4 triliun per akhir Maret 2024 dibandingkan akhir Desember 2020 yang sebesar Rp29,5 triliun, dengan rata-rata pertumbuhan setiap tahun (CAGR) 23 persen.
 
Direktur Risk Management BNI David Pirzada, saat konferensi pers virtual di Jakarta, Senin, 29 April 2024, mengatakan penyaluran kredit hijau tersebut memiliki porsi 14,2 persen dari keseluruhan wholesale loan. Diketahui pada Desember 2020, porsi kredit hijau baru sebesar 7,8 persen.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SAW)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan