Perseroan optimistis atas fundamental bisnis perusahaan yang semakin pulih dan meningkat seiring dengan tren positif yang diperoleh di 2023, serta didorong prospek pertumbuhan sektor pariwisata nasional pascapandemi covid-19 lalu.
Direktur Utama Hotel Fitra International Joni Rizal, mengatakan perseroan berhasil melewati masa-masa sulit dalam beberapa tahun terakhir dan saat ini sudah memasuki masa pemulihan kinerja. Perseroan akan terus melangkah dan optimistis mampu mencatatkan pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan.
Berpegang pada keyakinan prospek bisnis 2024, Joni pun mengungkapkan Perseroan menetapkan target pendapatan tahun ini bisa mencapai Rp13 miliar atau meningkat 18 persen dari target yang ditetapkan di 2023 sebesar Rp11 miliar.
Sepanjang tahun lalu, Perseroan mampu mencetak pendapatan Rp11,83 miliar atau tumbuh 12,66 persen dibandingkan dengan pendapatan 2022 senilai Rp10,50 miliar. Pendapatan tahun lalu juga mencapai 7,6 persen di atas target yang ditetapkan sebesar Rp11 miliar.
"Pencapaian ini adalah wujud kerja keras manajemen, didukung pertumbuhan ekonomi yang makin baik, sehingga daya beli atas kebutuhan wisata juga ikut tumbuh. Aktivitas rapat, meeting berbagai instansi yang menyewa convention hall juga turut naik," kata Joni, saat paparan publik secara daring, di Convention Fitra Hotel, Majalengka, Jawa Barat, Jumat, 15 Maret 2024.
Baca juga: Emiten FITT Investasi Rp50 Miliar Bangun Umroh Park di Majalengka |
Sektor pariwisata bergerak cepat
Joni mengungkapkan, pada 2024, Perseroan memprediksi sektor pariwisata akan terus bergerak cepat menuju level prapandemi sehingga menopang sektor pendukungnya.
Seiring dengan pertumbuhan industri pariwisata nasional, pertumbuhan kunjungan wisata ke Jawa Barat (Jabar) juga naik, tercermin dari data Disparbud Jawa Barat yang mencatat kunjungan wisatawan nusantara (wisnus) di 2023 (Januari-September) mencapai 52.672.603 orang, naik dari 2022. Sementara estimasi Kemenparekraf, wisatawan Nusantara bisa mencapai 1,2 miliar-1,4 miliar wisnus pada 2023.
"Kami optimistis pertumbuhan sektor pariwisata 2024 semakin membaik dan mengalami percepatan, sehingga pertumbuhan hunian hotel milik kami di sekitar lokasi wisata Majalengka bisa turut naik cepat. Demikian juga dengan tahun politik 2024, yang dampaknya sudah terasa sejak kuartal ketiga tahun lalu," kata Joni.
Pada 2023, Perseroan memang masih membukukan rugi bersih atribusi entitas induk sebesar Rp7,35 miliar dari tahun sebelumnya juga rugi Rp15,99 miliar.
"Meski demikian, Perseroan telah mampu membukukan laba kotor yang meningkat 5,6 persen menjadi Rp4,18 miliar dari sebelumnya laba kotor Rp3,96 miliar," tambah Direktur Keuangan FITT Sukino.
Aset perseroan juga mencapai Rp57,81 miliar, dengan total kewajiban Rp29,65 miliar dan ekuitas Rp28,16 miliar, sehingga rasio utang terhadap ekuitas (debt to equity ratio/DER) masih di level yang relatif aman yakni 1,05 kali.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News