"Secara historis, terutama di IHSG, pergerakannya setelah libur lebaran baru akan kembali ramai sekitar sepekan atau dua pekan setelah Hari Raya, sehingga pada pekan ini sepertinya pelaku pasar kembali masuk ke pasar," tulis Tim Riset Lotus Andalan Sekuritas, dilansir dari Antara, Selasa, 2 Mei 2023.
BPS akan melaporkan Inflasi Indonesia periode April 2023 pada siang ini, yang diperkirakan akan melonjak di level 0,47 persen month to month (mtm), seiring dengan periode musiman Ramadhan dan IdulfItri 1444 Hijriah, atau lebih tinggi dibandingkan dengan periode Maret 2023 yang tercatat di level 0,18 persen mtm.
Baca: Wow, Cuan Bitcoin Berpotensi Tembus USD100 Ribu di Akhir 2024, Tertarik? |
Pada pekan lalu, Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat realisasi investasi melonjak 30,3 persen yoy menjadi Rp314,8 triliun pada kuartal IV-2022. Sementara itu, Bursa saham Amerika Serikat (AS) ditutup melemah di awal pekan ini, di tengah penantian investor terkait serangkaian data ekonomi untuk memberikan sinyal suku bunga The Fed pada pekan ini.
Indeks di Wall Street melemah
DJIA melemah minus 0,14 persen ke posisi 34,051.70, S&P 500 turun tipis minus 0,04 persen ke 4,167.87, dan Nasdaq terkoreksi minus 0,11 persen menjadi 12,212.60.
Dari sisi ekonomi, hari ini para investor cenderung melihat dan menunggu memantau rilis data tenaga kerja seperti data Survei Bukaan Kerja dan Perputaran Tenaga Kerja (JOLTS) periode Maret 2023, yang mana diperkirakan jumlah lowongan kerja menurun menjadi 9,7 juta pada Maret, dari sebelumnya sebesar 9,93 juta pada Februari lalu, atau terendah dalam dua tahun.
Sebelumnya, Purchasing Manager's Index (PMI) versi ISM periode April 2023 memang sudah membaik, tetapi masih berada di zona kontraksi. PMI manufaktur ISM AS pada bulan lalu naik menjadi 47,1, dari sebelumnya pada Maret lalu di angka 46,3, yang juga lebih baik dibandingkan estimasi di angka 46,7.
Dari sisi ekonomi, hari ini para investor cenderung melihat dan menunggu memantau rilis data tenaga kerja seperti data Survei Bukaan Kerja dan Perputaran Tenaga Kerja (JOLTS) periode Maret 2023, yang mana diperkirakan jumlah lowongan kerja menurun menjadi 9,7 juta pada Maret, dari sebelumnya sebesar 9,93 juta pada Februari lalu, atau terendah dalam dua tahun.
Sebelumnya, Purchasing Manager's Index (PMI) versi ISM periode April 2023 memang sudah membaik, tetapi masih berada di zona kontraksi. PMI manufaktur ISM AS pada bulan lalu naik menjadi 47,1, dari sebelumnya pada Maret lalu di angka 46,3, yang juga lebih baik dibandingkan estimasi di angka 46,7.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News