Financial Expert Ajaib Sekuritas Ratih Mustikoningsih mengungkapkan Kemenkeu mencatat penerimaan pajak dari layanan teknologi finansial telah mencapai Rp130,09 miliar. Secara rinci, penerimaan tersebut terdiri dari dua jenis, yakni Pajak Penghasilan (PPh) 23 atas bunga pinjaman yang diterima Wajib Pajak Dalam Negeri (WPDN) dan Bentuk Usaha Tetap (BUT).
"Serta PPh 26 atas bunga pinjaman yang diterima Wajib Pajak Luar Negeri (WPLN). Hingga September 2022, penerimaan PPh 23 dari fintech mencapai Rp90,05 miliar dan PPh 26 mencapai Rp40,04 miliar," sebut Financial Expert Ajaib Sekuritas Ratih Mustikoningsih, dalam riset hariannya, Senin, 31 Oktober 2022.
PPN tersebut berlaku atas penyerahan jasa penyelenggaraan fintech oleh pengusaha, berupa penyedia jasa pembayaran, penyelenggara penyelesaian transaksi investasi, penghimpun modal, layanan pinjam meminjam, pengelolaan investasi, penyediaan produk asuransi online, pendukung pasar, serta layanan pendukung keuangan digital, dan aktivitas jasa keuangan lainnya.
Baca: Bersaing dengan Negara Lain, Erick Thohir: RI Butuh 17 Juta Tenaga Kerja Melek Teknologi! |
Dari mancanegara, tambahnya, Dana Moneter Internasional (IMF) memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi Asia akibat pengetatan kebijakan moneter global. IMF menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi Asia menjadi 4,0 persen untuk tahun ini atau turun 0,9 persen, dan 4,3 persen untuk tahun depan atau turun 0,8 persen dari proyeksi yang di rilis pada April 2022.
Lebih lanjut, Ratih membeberkan saham-saham pilihan Ajaib Sekuritas, yakni:
PT Elnusa Tbk (ELSA)
Buy: Rp352TP: Rp362
Stop loss: Rp344
ELSA tengah fokus memperkuat jasa penunjang migas dan energi terintegrasi dengan memperkuat kapabilitas dan kapasitas teknologi serta SDM yang dikhususkan pada tiga segmen usaha, yaitu jasa hulu migas, jasa distribusi dan logistik energi, serta jasa penunjang migas. Secara teknikal saham ELSA bergerak bullish dalam jangka pendek yang didukung kenaikan pada volume perdagangannya.
PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT)
Buy: Rp468TP: Rp482
Stop loss: Rp456
WSKT berhasil mencapai laba bersih hingga Rp578,11 miliar, tumbuh hingga 766,6 persen ketimbang laba pada triwulan III-2021 yang masih sebesar Rp66,71 miliar. Dari sisi top line WSKT meraih pendapatan usaha sebesar Rp10,30 triliun, tumbuh 44,61 persen. Secara teknikal saham WSKT berpotensi rebound dengan posisi sahamnya yang belum menyentuh area overbought indikator stochastic.
PT Astra Otoparts Tbk (AUTO)
Buy: Rp1.205TP: Rp1.240
Stop loss: Rp1.175
AUTO meraih laba bersih hingga Rp831,69 miliar pada kuartal III-2022, naik 86,3 persen dibandingkan dengan periode sama 2021 yang tercatat sebesar Rp446,44 miliar. Secara teknikal saham AUTO bergerak sideways dalam jangka pendek dan mencoba menguji garis middle band indikator BB.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News