Menurut sumber Reuters, IPO ini dapat mengumpulkan dana sebesar USD2 miliar atau Rp28,2 triliun. Kesepakatan tersebut dikatakan belum selesai dan dapat berubah tergantung pada kondisi pasar.
Mengutip Mediaindonesia.com, Selasa, 19 Januari 2021, perusahaan yang juga menawarkan layanan keuangan digital dan antarpesan makanan ini dikabarkan memperoleh lisensi bank digital di Singapura, yang berarti pendapatan Grab dianggap telah pulih.
Perusahaan yang berbasis di Singapura itu menolak berkomentar tentang kabar akan melantai di Wall Street. Grab sendiri ditaksir memiliki nilai lebih dari USD16 miliar atau setara Rp226 triliun.
Rencana Grab untuk IPO ini muncul setelah diskusi merger dengan perusahaan saingan Indonesia, Gojek, batal. Gojek sendiri dikabarkan sedang dalam diskusi lanjutan tentang penggabungan dengan perusahaan e-commerce PT Tokopedia, menjelang penawaran umum perdana yang direncanakan dari entitas gabungan, lapor Bloomberg News.
Gojek dan Tokopedia dikabarkan telah mempertimbangkan potensi merger sejak 2018 dan diskusi dipercepat setelah pembicaraan kesepakatan antara Gojek dan Grab menemui jalan buntu, kata orang-orang yang mengetahui masalah tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id