Ilustrasi, menara telekomunikasi Mitratel. Foto: Istimewa.
Ilustrasi, menara telekomunikasi Mitratel. Foto: Istimewa.

Bisnis Fiber Moncer, Laba Bersih Mitratel Tembus Rp1 Triliun

Husen Miftahudin • 29 Juli 2024 18:28
Jakarta: PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (Mitratel) mencatatkan laba bersih mencapai sebesar Rp1 triliun dan bisnis fiber tumbuh 104,9 persen pada semester I-2024. Selain itu, pendapatan perusahaan mencapai Rp4,45 triliun, meningkat 7,8 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya (year on year/yoy).
 
"Pertumbuhan pendapatan dipacu oleh kuatnya kinerja operasional yang terlihat pada peningkatan jumlah menara, pertumbuhan tenant, dan penggelaran fiber optic," ungkap Direktur Utama Mitratel Theodorus Ardi Hartoko (Teddy), dikutip dari keterangan tertulis, Senin, 29 Juli 2024.
 
Teddy menjelaskan, dalam menghadapi tantangan di industri infrastruktur telekomunikasi, Mitratel terus memacu pertumbuhan kinerja yang sehat dan berkelanjutan dengan memperkuat fundamental. Perseroan juga beradaptasi dengan berbagai perkembangan teknologi terbaru untuk menjawab kebutuhan pasar.

Walhasil, tenancy ratio pun ikut membaik menjadi 1,52x dari posisi tahun sebelumnya sebesar 1,49x. Hal ini menunjukkan perseroan mampu mengoptimalkan aset dan berhasil menyelaraskan antara kebutuhan ekspansi dengan ketersediaan alat produksi.
 
Adapun jumlah menara Mitratel mencapai 38.581 unit per akhir Juni 2024, bertambah 5,1 persen secara tahunan. Atas pencapaian tersebut, Mitratel mempertahankan posisinya sebagai pemilik menara terbanyak di Asia Tenggara.
 
Sementara panjang fiber optik mencapai 37.602 kilometer atau melonjak 37,9 persen pada kurun waktu yang sama. Kenaikan jumlah menara dan fiber optik ini berhasil diimbangi dengan pertumbuhan jumlah penyewa yang mencapai 58.598 tenant, atau naik 7,1 persen yoy.
 
Baca juga: Emiten Kendaraan Listrik Grup Bakrie Cetak Pendapatan Rp409 Miliar
 

Optimalkan teknologi


Perbaikan kinerja, sambung Teddy, juga dipengaruhi oleh efisiensi dan perbaikan proses kerja dengan lebih mengoptimalkan teknologi. Digitalisasi yang diterapkan di berbagai lini, terutama pemasaran, memudahkan para penyewa dalam melakukan penyewaan menara dan fiber yang sesuai dengan kebutuhan.
 
Sebagai hasilnya, laba sebelum pajak, bunga dan amortisasi (EBITDA) mencapai Rp3,69 triliun pada periode Januari - Juni 2024. Angka ini meningkat 10,2 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu, menunjukkan adanya peningkatan profitabilitas yang semakin baik.
 
Margin EBITDA yang meningkat menjadi 83,1 persen dari 81,2 persen pada tahun sebelumnya, mencerminkan efisiensi yang semakin baik seiring dengan semakin besarnya skala bisnis, implementasi skema bisnis yang efisien, optimalisasi proses bisnis internal melalui digitalisasi dan lebih selektif dalam menggarap segmen tower related business.
 
"Kami senantiasa fokus pada fundamental Perusahaan, dengan monetisasi alat produksi dan terus memperkuat bisnis di ekosistem menara untuk memastikan pertumbuhan yang sehat dan berkelanjutan baik dari sisi pendapatan maupun laba," jelas Teddy.
 
Mitratel akan terus aktif melakukan ekspansi bisnis yang fit dengan strategi perusahaan, termasuk adopsi teknologi baru untuk menghadapi perubahan di industri dengan melakukan kemitraan strategis yang selektif.
 
Penerapan teknologi baru akan melengkapi dan memperkuat upaya Mitratel memperluas jaringan infrastruktur dan pemerataan akses telekomunikasi menjadi lebih optimal.
 
"Ke depannya, Mitratel senantiasa berkomitmen untuk tetap menjadi yang terbaik dan tumbuh berkelanjutan dalam mendukung pemerataan dan kedaulatan digital di Indonesia," tutup Teddy.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(HUS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan