| baca juga: Kenaikan 228 Saham Topang Melejitnya IHSG Pagi Ini |
Head of Investment Connoisseur Moduit, platform wealth management, Manuel Adhy Purwanto, memperkirakan mulai Mei 2024 The Fed akan menurunkan suku bunga acuan maksimal hingga tiga kali penurunan dari level saat ini di angka 5,5 persen.
"Berhentinya kenaikan suku bunga acuan The Fed bakal membuat posisi dolar AS lebih lemah. Pelemahan dolar AS akan membuat investor mencari pasar-pasar potensial dan salah satunya adalah Indonesia," kata dia, dilansir Media Indonesia, Kamis, 23 November 2023.
Ia memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia berkisar 4,9-5 persen pada 2024. Namun, angka tersebut sudah cukup menarik bagi investor asing. Dia memandang mata uang rupiah cenderung stabil. Pascapilpres 2024, menurut dia, siapapun pemimpinnya pasti bakal fokus pada pertumbuhan ekonomi.
"Tinggal bagaimana mereka mewujudkan pertumbuhan ekonomi itu, apakah rasional atau tidak. Juga, siapa yang memiliki visi misi jelas dan masuk akal," tutur dia.
Ia pun memprediksi IHSG akan berada pada rentang 7.700-8.000 pada 2024. Angka ini lebih besar dari prediksi kenaikan IHSG sebesar 7.300 pada 2023. Kenaikan signifikan dapat dilihat setelah pemimpin baru menyusun kabinet baru dan potensi terjadinya pemilihan presiden (Pilpres) 2024 dilakukan dua putaran.
"Adapun untuk pasar saham domestik, untuk setahun ke depan, secara fundamental kami menyukai saham-saham sektor finansial, telekomunikasi, dan properti," kata Manuel.
Ekonomi global
Dia menekankan ekonomi global pada tahun depan diprediksi akan melemah dibandingkan dengan tahun ini. Ia menyampaikan pelemahan ekonomi global antara lain didorong oleh aktivitas ekonomi global dan domestik, dalam hal ini perlambatan dalam sektor manufaktur dan jasa."Bahkan, aktivitas manufaktur dan jasa di Eropa sudah masuk ke fase kontraksi," ujar Manuel.
Menurut Manuel, perlambatan ekonomi tersebut sejalan dengan proyeksi International Monetary Fund (IMF) yang memperkirakan perekonomian global hanya akan tumbuh 2,9 persen pada 2024. Angka itu diproyeksi lebih rendah daripada perkiraan pertumbuhan ekonomi pada 2023 sebesar tiga persen.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News