Berdasarkan hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) 2022 yang dilakukan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), indeks literasi keuangan masyarakat Indonesia telah mencapai 49,68 persen. Angka ini naik 11,65 persen dibandingkan indeks literasi keuangan 2019 yang ada di angka 38,03 persen.
Meskipun begitu, nyatanya tidak sedikit yang masih kebingungan dalam memahami apa itu literasi keuangan yang sebenarnya. Karena itu, dikutip dari laman resmi BFI Finance, Medcom.id merangkum poin-poin penting terkait literasi keuangan.
Pengertian literasi keuangan
Literasi keuangan adalah pengetahuan dan keterampilan dalam mengelola keuangan. Adanya kesadaran ini memiliki efek jangka panjang yang dapat menjaga kondisi keuangan tetap stabil, aman, dan sejahtera.
Literasi keuangan tidak hanya penting untuk individu, tetapi juga berpengaruh dalam kemajuan perekonomian suatu negara. Itulah mengapa salah satu indikator suatu negara mengalami kemajuan ditandai dari adanya kesadaran masyarakat akan pentingnya literasi keuangan.
Dikutip dari OJK, literasi keuangan memiliki tiga aspek penting, yakni pengetahuan (knowledge), keterampilan (skill), dan keyakinan (confidence).
Manfaat mempelajari literasi keuangan
Literasi keuangan memiliki sejumlah manfaat yang baik, terutama untuk kesejahteraan di masa depan. Manfaatnya antara lain sebagai berikut.
1. Mampu mengelola keuangan dengan baik
Dengan adanya literasi keuangan yang mumpuni, akan lebih mudah untuk kita mengatur keuangan sedemikian rupa. Termasuk diantaranya mengatur cashflow bulanan, menyiapkan dana darurat, asuransi, dan berinvestasi.
Singkatnya, jika kita mengerti literasi keuangan dengan baik tidak akan sulit bagi kita untuk memilih strategi dan membuat keputusan yang tepat terkait urusan finansial kita. Hal ini juga banyak sedikit memengaruhi kekayaan finansial Anda.
2. Bijak dalam menggunakan keuangan dan menjadi sejahtera
Jika kita memiliki keterampilan dalam mengelola keuangan yang cukup, seperti halnya pada produk dan jasa keuangan, taraf hidup kita bisa meningkat secara signifikan karena mampu memanfaatkannya dengan baik.
3. Terhindar dari penipuan
Dengan adanya bekal pengetahuan literasi yang cukup, kecil kemungkinan seseorang akan terjerat dalam penipuan. Beberapa contoh penipuan yang cukup marak terjadi di antaranya adalah kasus skema Ponzi, monkey business, pinjol ilegal atau investasi bodong, dan lain-lain.
4. Distribusi kekayaan yang lebih merata
Terakhir, adanya literasi keuangan dapat membawa dampak positif bagi khalayak umum secara luas. Hal ini dikarenakan orang kaya lebih senang menginvestasikan uangnya ke lembaga keuangan.
Uang tersebut kemudian akan diolah menjadi produk maupun jasa keuangan yang bisa dimanfaatkan untuk hal baik salah satunya yaitu membuka usaha.
Baca juga: Wahai Generasi Muda, Kamu Wajib Paham Literasi Keuangan! |
Tingkatan literasi keuangan
OJK membagi tingkatan literasi keuangan menjadi empat macam. Di antaranya yaitu:
1. Well literate
Pada tingkatan ini individu memiliki pengetahuan yang mumpuni terkait keuangan. Antara lain mengenal produk dan jasa keuangan, serta memiliki kepercayaan terhadap lembaga jasa keuangan.
Bukan hanya sekadar tahu mengenai produk dan jasa keuangan. Mereka yang termasuk ke dalam kategori ini memiliki keterampilan yang mumpuni dalam menggunakan produk keuangan yang ada. Sehingga mampu membuat dirinya menjadi lebih sejahtera.
2. Sufficient literate
Pada tingkatan ini seseorang memiliki pengetahuan serta keyakinan terhadap lembaga jasa keuangan dan produk keuangan yang ada. Mereka mengenal segala resiko, kewajiban, dan manfaat yang ada pada produk keuangan.
3. Less literate
Pada tingkatan ini individu hanya memiliki pengetahuan tentang produk, jasa, dan lembaga. Namun, mereka belum tahu bagaimana caranya mengelola dan menggunakan produk serta jasa keuangan dengan baik.
4. Not literate
Pada tingkatan ini individu belum cukup memiliki pengetahuan serta keyakinan terhadap produk, jasa, maupun lembaga keuangan. Dengan kata lain, orang tersebut juga belum memiliki keterampilan yang cukup dalam mengelola keuangan pribadinya.
Contoh literasi keuangan
Sadar maupun tidak, literasi keuangan sangat erat dengan kehidupan kita sehari-hari. Contohnya sebagai berikut.
1. Tabungan beragam jenisnya
Kehadiran beragam jenis bank dan perusahaan pembiayaan menjadi salah satu indikator bahwa kesadaran akan literasi keuangan betul-betul hadir di sekitar kita. Sesederhana kesadaran untuk menabung dan meminjam uang sebagai modal usaha.
2. Masyarakat semakin sadar pentingnya berpartisipasi di sektor keuangan
Adanya literasi keuangan membawa pengaruh kepada masyarakat akan kesadaran pentingnya berpartisipasi di sektor keuangan yang dapat menguntungkan mereka.
3. Adanya kesadaran menabung atau berinvestasi sejak dini
Banyak orang sadar pentingnya mengelola keuangan mereka sedini mungkin agar masa tua nanti mampu menikmati hidup dengan baik.
4. Mampu memanfaatkan utang untuk kegiatan yang produktif
Berutang tidak selalu memiliki arti yang buruk. Jika dilakukan dengan benar, berhutang justru dapat menguntungkan kita. Sebagai contoh berutang untuk memulai usaha atau merintis bisnis.
5. Meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan
Adanya pengetahuan yang mumpuni terkait literasi keuangan akan membantu siapa saja untuk lebih terampil dalam mengelola keuangannya. Salah satu diantaranya yaitu melakukan perencanaan dan tahu cara memanfaatkan produk dan jasa keuangan.
*Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id*
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id