Ilustrasi - - Foto: dok AFP.
Ilustrasi - - Foto: dok AFP.

Waduh! Dalam Seminggu, Rp2,38 Triliun Dana Asing Pulang Kampung

Husen Miftahudin • 17 Juni 2023 10:26
Jakarta: Bank Indonesia (BI) mencatat dana-dana asing keluar dari pasar keuangan domestik selama sepekan. Berdasarkan data transaksi pada 12-15 Juni 2023, dana dari investor asing (nonresiden) tersebut tercatat jual neto (inflow) sebanyak Rp2,38 triliun.
 
Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono menjelaskan, minggatnya dana asing dari pasar keuangan domestik pada minggu ini utamanya berasal dari pasar Surat Berharga Negara (SBN) sebesar Rp1,74 triliun. Di pasar saham, modal asing juga turut keluar sebanyak Rp640 miliar.
 
"Namun selama 2023, berdasarkan data setelmen sampai dengan 15 Juni 2023, nonresiden beli neto Rp82,50 triliun di pasar SBN dan beli neto Rp17,14 triliun di pasar saham," ujar Erwin dikutip dari rilis Perkembangan Indikator Stabilitas Nilai Rupiah, Sabtu, 17 Juni 2023.

Adapun premi risiko atau Credit Default Swap (CDS) Indonesia lima tahun stabil di 80,55 bps per 15 Juni 2023 dari 80,50 bps per 9 Juni 2023. CDS merupakan indikator untuk mengetahui risiko berinvestasi di SBN.
 
Semakin besar skor CDS, maka risiko berinvestasi di SBN juga semakin tinggi. Sebaliknya jika skor semakin kecil, maka risiko investasinya juga semakin rendah.
 

Rupiah terdongkrak


Meskipun demikian, minggatnya aliran modal asing dari pasar keuangan domestik tersebut tidak membuat nilai tukar rupiah gentar melawan dolar AS. Mata uang Garuda tersebut justru menguat, meski penguatannya tipis.
 
Seperti diketahui, aliran modal asing di dalam negeri erat kaitannya dengan pergerakan nilai tukar. Sebab, salah satu faktor aliran modal asing adalah tingkat kepercayaan investor, yang juga menjadi salah satu faktor dalam pergerakan nilai tukar.
 
Mengutip data Bloomberg pada penutupan perdagangan Jumat, 16 Juni 2023, nilai tukar rupiah terhadap USD berada di level Rp14.940 per USD. Mata uang Garuda tersebut naik 14 poin atau setara 0,09 persen dari posisi Rp14.954 per USD pada penutupan perdagangan hari sebelumnya.
 
Data Yahoo Finance juga menunjukkan rupiah berada di zona hijau pada posisi Rp14.930 per USD. Rupiah menguat sembilan poin atau setara 0,06 persen dari Rp14.939 per USD di penutupan perdagangan hari sebelumnya.
 
Sedangkan berdasar pada data kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor), rupiah berada di level Rp14.945 per USD. Mata uang Garuda tersebut malah turun dua poin dari Rp14.943 per USD di perdagangan sebelumnya.
 
Terkait hal tersebut, Erwin menekankan Bank Indonesia akan terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait.
 
"Serta mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan guna mendukung pemulihan ekonomi lebih lanjut," tegasnya.
 
*Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id*

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(HUS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan