Financial Expert Ajaib Sekuritas Ratih Mustikoningsih mengungkapkan pengetatan kebijakan moneter oleh Bank Indonesia (BI) memicu turunya jumlah uang beredar. Berdasarkan data BI, jumlah uang beredar dalam arti luas (M2) pada November 2022 tercatat Rp8.296,1 triliun atau tumbuh 9,5 persen YoY. Meski tumbuh.
"Namun lebih rendah dari bulan sebelumnya yang meningkat 9,8 persen YoY. Sejalan dengan itu, pertumbuhan penyaluran kredit secara tahunan pada November juga menurun menjadi sebesar 10,8 persen dari bulan sebelumnya sebesar 11,7 persen," kata Ratih, dalam riset hariannya, Senin, 26 Desember 2022.
Dari mancanegara, tambahnya, penjualan rumah baru di Amerika Serikat kembali mengalami akselerasi. Pada November 2022 tercatat 640 ribu unit rumah yang berhasil dijual. Angka ini meningkat 5,8 persen MoM dari bulan sebelumnya sebanyak 605 ribu unit. Hasil tersebut menunjukkan daya beli masyarakat masih solid di tengah kenaikan suku bunga The Fed.
Baca: LPEI Lepas Ekspor Perdana Produk Lidi Senilai USD15 Ribu ke India |
Lebih lanjut, berikut saham-saham pilihan Ajaib Sekuritas yaitu:
PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG)
Buy: Rp294TP: Rp304
Stop loss: Rp286
ENRG mencoba rebound dari fase sideways jangka pendek. Indikator stochastic oscillator golden cross di area oversold dan MACD bar histogram melemah terbatas. ENRG menganggarkan capital expenditure (capex) sebesar USD150 juta atau kisaran Rp2,35 triliun di 2023. Dana tersebut akan dialokasikan untuk menambah produksi minyak 10-15 persen dari kapasitas tahun ini sebesar 40 ribu Barrels of Oil Equivalent per Day (BPOED).
PT Bank Neo Commerce Tbk (BBYB)
Buy: Rp650TP: Rp670
Stop loss: Rp610
BBYB mencoba rebound dari fase bearish ditandai dengan pola bullish harami. Potensi rebound juga terlihat dari stochastic oscillator golden cross di area oversold dan MACD bar histogram melemah terbatas.
Bank Indonesia (BI) mencatat Uang Elektronik (UE) di November 2022 tumbuh 12,84 persen YoY menjadi Rp35,3 triliun. Adapun nilai transaksi digital banking meningkat 13,88 persen YoY menjadi Rp4.561,2 triliun turut menjadi katalis positif. BBYB memiliki market shares loan sebesar 18 persen dan deposit market shares mencapai 21 persen di Indonesia.
PT Ciputra Development Tbk (CTRA)
Buy: Rp930TP: Rp960
Stop loss: Rp900
CTRA mencoba rebound dari fase bearish jangka pendek dengan membentuk pola morning star pattern, serta didukung oleh indikator stochastic oscillator goldercross di area oversold. Berdasarkan data jumlah uang beredar (M2) penyaluran kredit kepemilikan rumah tumbuh walaupun ditengah kenaikan suku bunga BI menjadi 7,7 persen di November dari 7,6 persen di bulan sebelumnya. Adapun hingga kuartal ketiga CTRA membukukan marketing sales Rp6,5 triliun atau meningkat 30 persen YoY.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News