Jakarta: PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) mencatat saham industri keuangan menjadi incaran generasi Z di pasar modal.
Direktur Utama KSEI Uriep Budhi Prasetyo mengatakan pada kuartal I-2022 jumlah investor pasar modal mencapai 8,3 juta orang. Dari total investor tersebut 80 persen merupakan investor lokal dari generasi milenial dan generasi Z.
Saham-saham di sektor keuangan merupakan saham yang paling diminati oleh investor muda ini disusul kemudian sektor infrastruktur. Lalu, sektor industri berikutnya yang menjadi incaran para investor muda adalah saham-saham consumer goods, baik cyclicals (barang konsumen primer) maupun non-cyclicals (barang konsumen non-primer), dan basic
material.
"Anak muda semakin cerdas dalam menentukan investasinya, termasuk investasi pasar modal," kata Uriep dalam keterangan pers, Kamis, 14 April 2022.
Berdasarkan data KSEI mengenai demografi usia pemegang saham per sektor, pada Maret 2022 tercatat sebanyak 209.053 investor merupakan investor generasi Z yang menjadi pemegang saham sektor finansial. Sedangkan untuk jumlah investor milenial yang memegang saham financial berjumlah 481.197 investor.
Selanjutnya sektor saham yang menjadi minat terbesar bagi investor generasi Z dan milenial adalah sektor infrastruktur. Jumlah investor pada sektor saham tersebut masing-masing 196.017 dan 368.197 investor.
Adapun investor generasi Z merupakan investor dengan umur di bawah 26 tahun. Sementara investor generasi milenial adalah investor yang memiliki rentang umur 27 hingga 42 tahun.
"Sektor industri yang sahamnya banyak dimiliki oleh anak muda rata-rata memiliki nilai kapitalisasi yang besar, sehingga faktor fundamental menjadi pertimbangan anak muda dalam menentukan saham pilihannya," sebutnya.
Uriep menambahkan, meningkatnya jumlah investor pada tiga bulan pertama tahun ini disebabkan oleh kemudahan dalam pembukaan rekening di pasar modal.
Hal ini merupakan inisiatif dari KSEI melalui simplifikasi pembukaan rekening yang sudah terimplementasi efektif sejak 2019. Hingga saat ini, total 34 perusahaan efek yang dapat melakukan pembukaan rekening secara online.
"Salah satu hal yang menyebabkan peningkatan tersebut adalah kemudahan bagi investor pasar modal dalam melakukan pembukaan rekening secara online," ucapnya.
Direktur Utama KSEI Uriep Budhi Prasetyo mengatakan pada kuartal I-2022 jumlah investor pasar modal mencapai 8,3 juta orang. Dari total investor tersebut 80 persen merupakan investor lokal dari generasi milenial dan generasi Z.
Saham-saham di sektor keuangan merupakan saham yang paling diminati oleh investor muda ini disusul kemudian sektor infrastruktur. Lalu, sektor industri berikutnya yang menjadi incaran para investor muda adalah saham-saham consumer goods, baik cyclicals (barang konsumen primer) maupun non-cyclicals (barang konsumen non-primer), dan basic
material.
"Anak muda semakin cerdas dalam menentukan investasinya, termasuk investasi pasar modal," kata Uriep dalam keterangan pers, Kamis, 14 April 2022.
Berdasarkan data KSEI mengenai demografi usia pemegang saham per sektor, pada Maret 2022 tercatat sebanyak 209.053 investor merupakan investor generasi Z yang menjadi pemegang saham sektor finansial. Sedangkan untuk jumlah investor milenial yang memegang saham financial berjumlah 481.197 investor.
Selanjutnya sektor saham yang menjadi minat terbesar bagi investor generasi Z dan milenial adalah sektor infrastruktur. Jumlah investor pada sektor saham tersebut masing-masing 196.017 dan 368.197 investor.
Adapun investor generasi Z merupakan investor dengan umur di bawah 26 tahun. Sementara investor generasi milenial adalah investor yang memiliki rentang umur 27 hingga 42 tahun.
"Sektor industri yang sahamnya banyak dimiliki oleh anak muda rata-rata memiliki nilai kapitalisasi yang besar, sehingga faktor fundamental menjadi pertimbangan anak muda dalam menentukan saham pilihannya," sebutnya.
Uriep menambahkan, meningkatnya jumlah investor pada tiga bulan pertama tahun ini disebabkan oleh kemudahan dalam pembukaan rekening di pasar modal.
Hal ini merupakan inisiatif dari KSEI melalui simplifikasi pembukaan rekening yang sudah terimplementasi efektif sejak 2019. Hingga saat ini, total 34 perusahaan efek yang dapat melakukan pembukaan rekening secara online.
"Salah satu hal yang menyebabkan peningkatan tersebut adalah kemudahan bagi investor pasar modal dalam melakukan pembukaan rekening secara online," ucapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News