Ilustrasi. Foto: Medcom.id
Ilustrasi. Foto: Medcom.id

BI Nilai Perbankan Tahan Penyaluran Kredit

Eko Nordiansyah • 07 Desember 2020 18:10
Jakarta: Bank Indonesia (BI) menilai, saat ini perbankan masih menahan untuk menyalurkan kredit kepada sektor usaha maupun masyarakat. Padahal saat ini penyaluran kredit masih kontraksi sebesar 0,47 persen year on year (yoy) per Oktober 2020.
 
"Walaupun perbankan ada likuiditas berlimpah, tapi belum bisa disalurkan kredit ke sektor riil, korporasi, UMKM dan rumah tangga," kata Asisten Gubernur BI Juda Agung dalam webinar Bank Indonesia Bersama Masyarakat (BIRAMA) di Jakarta, Senin, 7 Desember 2020.
 
Ia menyebut, saat ini ketahanan permodalan bank masih sangat kuat dengan 23 persen, dengan rasio Alat Likuid terhadap Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar 30 persen. Itu menunjukan perbankan tidak menghadapi masalah likuiditas untuk menyalurkan kredit.

Hanya saja, menurut dia, perbankan melihat ketidakpastian yang masih tinggi sehingga menimbulkan risiko apabila agresif dalam menyalurkan kredit. Apalagi permintaan kredit dari dunia usaha juga masih terbatas, dan menciptakan situasi credit crunch.
 
"Dengan perbankan juga melihat kondisi sekarang ini dengan risiko masih tinggi, sehingga mereka juga menghindari risiko. Inilah yang jadi PR kita ke depan, artinya kita harus menyelesaikan, mengatasi masalah credit crunch ini," ungkapnya.
 
Juda menambahkan, pelaku usaha masih cenderung wait and see dengan ketidakpastian di tengah pandemi covid-19. Dengan sejumlah pembatasan untuk mencegah penyebaran pandemi covid-19, akhirnya pelaku usaha juga tidak melakukan ekspansi bisnis.
 
"Pertama, sektor dunia usaha melihat uncertainty masih tinggi. Makanya dia juga enggak melakukan ekspansi karena operasional juga terbatas, sehingga akhirnya masih wait and see," pungkas dia.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEV)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan