Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, dari sisi penawaran, standar penyaluran kredit oleh perbankan melonggar seiring dengan menurunnya persepsi risiko, di samping sangat longgarnya likuiditas dan penurunan suku bunga kredit baru.
"Seluruh kelompok penggunaan kredit telah tumbuh positif, terutama Kredit Konsumsi dan Kredit Modal Kerja," ujar Perry dalam Pengumuman Hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bulanan BI secara virtual, Selasa, 19 Oktober 2021.
Perry melanjutkan, kenaikan kredit yang lebih tinggi tercatat pada Kredit Pemilikan Rumah (KPR), yaitu sebesar 8,67 persen pada September 2021. Demikian pula pertumbuhan kredit UMKM meningkat menjadi sebesar 2,97 persen (yoy).
"Hal ini menunjukkan terjadi perbaikan yang lebih lanjut pada dunia usaha, utamanya pada sektor Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM)," paparnya.
Terkait hal tersebut, tegas Perry, Bank Indonesia akan terus melanjutkan kebijakan makroprudensial yang akomodatif untuk mendorong peningkatan kredit perbankan.
"Dengan perkembangan tersebut, pertumbuhan kredit pada 2021 diprakirakan pada kisaran empat persen sampai enam persen, dan pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) pada kisaran tujuh sampai sembilan persen," ucap dia.
Secara keseluruhan, ketahanan sistem keuangan tetap terjaga dan fungsi intermediasi perbankan mengalami perbaikan secara bertahap. Rasio kecukupan modal atau Capital Adequacy Ratio (CAR) perbankan Agustus 2021 tetap tinggi sebesar 24,38 persen.
"Sementara rasio kredit bermasalah atau Non Performing Loan (NPL) tetap terjaga, yakni 3,35 persen (bruto) dan 1,08 persen (neto)," tutup Perry.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News