Ilustrasi gedung Bank Indonesia. Foto: AFP/Romeo Gacad.
Ilustrasi gedung Bank Indonesia. Foto: AFP/Romeo Gacad.

BI: Optimalisasi Wakaf Produktif Dorong Pengembangan Ekosistem Rantai Nilai Halal

Husen Miftahudin • 11 Agustus 2021 11:22
Jakarta: Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Rosmaya Hadi mengatakan pengembangan ekosistem rantai nilai halal (halal value chains) yang mencakup upaya mendorong sektor makanan halal dan pakaian muslim dapat mengembangkan sektor keuangan syariah dan mendorong pembiayaan ekonomi, termasuk di antaranya wakaf.
 
"Terkait hal tersebut 'Gerakan Sadar Wakaf' dapat meningkatkan pemberdayaan dana wakaf kepada kegiatan produktif dan bernilai ekonomi tinggi, sehingga diharapkan dapat berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi dan inklusi keuangan," ucap Rosmaya dalam Festival Ekonomi Syariah (FESyar) Sumatra, dalam siaran persnya, Rabu, 11 Agustus 2021.
 
Menurut Rosmaya, negara-negara di dunia saat ini terus berlomba untuk menjadi pemain utama dalam rantai nilai industri halal, termasuk negara-negara mayoritas berpenduduk non muslim. Oleh karena itu, Indonesia harus mampu menjawab tantangan global tersebut dengan memperkuat ekosistem rantai nilai halal dan menciptakan produk lokal berkualitas tinggi termasuk untuk sektor makanan halal dan pakaian muslim.

"Kolaborasi segenap stakeholders melalui kegiatan FESyar ini diharapkan akan semakin menunjukkan aplikasi ekonomi dan keuangan syariah dalam memunculkan keunggulan ekonomi daerah sebagai motor pendorong pemulihan ekonomi nasional," tegasnya.
 
Dalam kesempatan tersebut, Gubernur Provinsi Riau Syamsuar menyampaikan apresiasi atas berbagai bentuk dukungan nyata yang telah diberikan Bank Indonesia dalam membangun ekonomi Riau baik dalam bentuk advisory ekonomi, digitalisasi atau elektronifikasi, maupun sinergi program-program UMKM.
 
"Termasuk dalam hal ini adalah kolaborasi mengoptimalkan potensi wakaf sebagai sumber dana potensial pembangunan ekonomi umat melalui berbagai inovasi model pengembangan wakaf seperti wakaf milenial," papar dia.
 
Sementara itu, Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Sa'adi turut menyampaikan bahwa wakaf dan ekonomi syariah menjadi isu yang prioritas di Kementerian Agama. Keduanya adalah potensi besar dan merupakan fondasi ketahanan umat dan ketahanan bangsa yang harus dipertahankan.
 
"Isu prioritas ini telah diturunkan dalam berbagai kebijakan hingga tingkat kabupaten dan kota, tujuannya agar keduanya mampu menjadi fondasi ekosistem keuangan Islam yang adil dan merata," ungkap Zainut.
 
Anggota Komisi XI DPR Mariaman Saragih juga menyampaikan apresiasi atas kontribusi Bank Indonesia bersama dengan pemerintah dan pihak terkait melalui sinergi berbagai program. "Sinergi itu penting dalam mendukung pengembangan ekonomi syariah, khususnya di Provinsi Riau," ucapnya.
 
Adapun gelaran FESyar Regional Sumatra mengangkat tema 'Bersinergi Membangun Ekonomi dan Keuangan Syariah untuk Memperkuat Momentum Pemulihan Ekonomi Melalui Konektivitas Wilayah'. Perhelatan ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan Road to Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) 2021 yang akan berlangsung selama enam hari, 10-15 Agustus 2021 secara virtual.
 
Kegiatan FESyar ini terdiri dari Sharia Economic Forum dan Sharia Fair secara virtual berupa kegiatan sosialisasi dan edukasi ekonomi syariah, baik berbentuk business matching, lomba, seminar, forum diskusi, dan lain sebagainya. Sebagai rangkaian kegiatan menuju ISEF 2021, FESyar berikutnya akan diselenggarakan di wilayah Regional Jawa pada September 2021.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AHL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan