Anak usaha PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) ini menetapkan harga penawaran IPO di kisaran Rp775 hingga Rp975. Adapun nilai nominal sebesar Rp22 per saham.
"Melalui IPO ini diharapkan dapat meningkatkan perhatian investor regional maupun internasional terhadap Mitratel, dan tentunya mengajak masyarakat luas untuk menjadi bagian dalam kesuksesan membangun Indonesia yang lebih baik lagi melalui digitalisasi," ucap Direktur Utama Mitratel Theodorus Ardi Hartoko dalam konferensi pers virtual, Selasa, 26 Oktober 2021.
Adapun penawaran awal (book building) saham Mitratel dijadwalkan pada 26 Oktober-4 November 2021. Pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) diharapkan terbit pada 12 November 2021. Setelah diperolehnya pernyataan efektif dari OJK, penawaran umum akan dilaksanakan pada 16-18 November 2021 dan pencatatan saham (listing) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 22 November 2021.
Mitratel menunjuk PT BRI Danareksa Sekuritas, HSBC, JP Morgan, PT Mandiri Sekuritas, dan Morgan Stanley sebagai joint bookrunners dan joint global coordinators. BRI Danareksa Sekuritas bersama Mandiri Sekuritas juga bertindak sebagai joint lead managing underwriters dan domestic underwriters.
Teddy, sapaan Theodorus, mengungkapkan bahwa perseroan berencana akan menggunakan 40 persen dana hasil IPO untuk belanja modal (capital expenditure) organik, 50 persen untuk belanja modal anorganik, dan 10 persen untuk modal kerja serta kebutuhan perseroan lainnya.
Ke depannya, lanjut dia, Mitratel berencana untuk ekspansi jangka panjang ke pasar Asia Tenggara dan Asia Pasifik. Hal ini sejalan dengan visi untuk menjadi leader dan provider terbaik dalam penyediaan infrastruktur telekomunikasi di Asia Tenggara, Mitratel juga tengah mempersiapkan strategi untuk ekspansi jangka panjang di Asia Tenggara dan Asia Pasifik.
"Kami akan terus menyediakan layanan infrastructure solution dengan kualitas prima dan harga yang kompetitif, demi memberikan value yang tinggi bagi para investor," tegas Teddy.
Sementara pada kesempatan terpisah, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengapresiasi Telkom karena berhasil membawa anak usahanya, Mitratel, menjadi perusahaan menara telekomunikasi terbuka.
"IPO Mitratel diharapkan mampu memberikan dampak positif yang berkelanjutan bagi Mitratel, Telkom Group, BUMN, dan juga negara. Semoga Mitratel dapat membangun market leadership di industri tower provider yang merupakan infrastruktur telekomunikasi nasional oleh BUMN dan anak usaha demi memperkuat ketahanan digital nasional," harapnya.
Erick juga menambahkan agar Mitratel dapat menarik investor untuk menginvestasikan dana di Indonesia demi memperkuat perekonomian nasional dan pembukaan lapangan kerja.
"Mitratel juga diharapkan menjadi perusahaan yang independen dan kebanggaan nasional dengan tata kelola yang transparan, meningkatkan kapasitas finansial, serta fleksibilitas untuk lebih agresif dalam mengejar peluang pertumbuhan bisnis yang signifikan," pungkas Erick.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News