Ilustrasi. FOTO: Medcom.id
Ilustrasi. FOTO: Medcom.id

Pinjol Ilegal Marak, Masyarakat Harus Akses Lembaga Keuangan yang Dapat Izin OJK

Angga Bratadharma • 28 Oktober 2021 14:07
Jakarta: Pinjaman daring ilegal tengah marak sekarang ini dan kian meresahkan masyarakat. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan aparat penegak hukum pun terus menyisir pinjaman daring ilegal tersebut termasuk terus memberikan edukasi kepada masyarakat agar mengakses lembaga jasa keuangan yang sudah mendapatkan izin dari regulator.
 
Chief Commercial Officer Indonesia Crowdo Daniel Silalahi mengatakan masyarakat harus mengetahui apakah lembaga jasa keuangan yang diakses mendapatkan izin dari OJK atau tidak. Hal itu penting diketahui guna meminimalisir menjadi korban penipuan dari pinjaman daring ilegal yang kini tengah marak.
 
"Apakah berizin dari OJK atau tidak. Selain itu juga harus diketahui fintech yang legal juga fokus terhadap segmen produktif yang ada di Indonesia," kata Daniel, dalam konferensi pers virtual, Kamis, 28 Oktober 2021.

Ia memandang edukasi dan pemahaman kepada masyarakat mengenai lembaga jasa keuangan secara khusus fintech juga harus terus digalakkan. Apalagi, fintech sejauh ini sudah turut berkontribusi terhadap perekonomian Indonesia terutama dari sisi penyaluran kredit.
 
"Beberapa tahun belakangan ini fintech berkontribusi. Kita sudah lihat sumbangsihnya (fintech) terhadap ekonomi Indonesia. Hal-hal positif tersebut yang sebenarnya juga harus kita dilihat dan dilihat oleh masyarakat di Indonesia," jelasnya.

Industri fintech

Dirinya yakin industri fintech dapat terus mengambil andil dalam peningkatan perekonomian di Indonesia. Keyakinan itu muncul meski saat ini paradigma masyarakat mengenai fintech sedang tercoreng karena adanya oknum yang menjalani bisnis fintech secara ilegal dan merugikan masyarakat.
 
"Kejadian ini menjadi pelajaran bagi masyarakat agar lebih cermat dan bijak dalam memilih partner fintech untuk membantu usahanya. Diharapkan hal ini tidak akan membuat masyarakat khawatir karena masih ada fintech yang beroperasi secara legal dan mematuhi aturan yang berlaku," tuturnya.
 
Di sisi lain, ia menambahkan, Crowdo mengumumkan peluncuran produk pendanaan multi-miliar dolar untuk pengusaha wanita di Indonesia. Crowdo secara khusus menargetkan pengusaha wanita yang berasal dari demografis yang masih belum tersentuh oleh institusi keuangan khususnya pendanaan.
 
Menurutnya pengusaha perempuan di Indonesia menyumbang kontribusi yang signifikan terhadap perekonomian secara nasional. Namun untuk realisasinya harus diimbangi dengan kontribusi dari berbagai sektor ekonomi termasuk kemudahan pendanaan. Karena itu, Crowdo meluncurkan produk Women Impact Fund.
 
"Kami akan menargetkan untuk mulai mendistribusikan ke sekitar 50 pengusaha perempuan pada akhir tahun yang sesuai dengan kriteria tersebut. Kami optimistis dapat mengalokasikan dana ini hingga total Rp300 miliar dalam setahun," tuturnya.
 
Dana tersebut, lanjutnya, akan digunakan oleh perusahaan yang memenuhi syarat untuk mengembangkan bisnis mereka, menambah lapangan pekerjaan, dan memperkuat kepatuhan ESG. Selain itu, diharapkan dapat berkolaborasi dengan berbagai kelompok dampak sosial, asosiasi industri, dan asosiasi pengusaha wanita.
 
"Untuk dapat bekerja sama guna memberikan dampak yang lebih luas dan kami menyambut semua jenis kemitraan di sektor sosial, swasta dan publik yang dapat berbagi tujuan yang sama," pungkasnya.
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan