Mengutip data Logam Mulia Antam, Sabtu, 15 Agustus 2020, harga emas Antam di awal pekan atau tepatnya Senin, 10 Agustus, berada di level Rp1,052 juta per gram. Lalu pada Selasa, 11 Agustus, harga emas Antam menguat tipis ke Rp1,054 juta per gram. Namun pada Rabu, 12 Agustus, harga emas Antam jatuh ke level Rp1,024 juta per gram.
Sedangkan pada Kamis, 13 Agustus, harga emas Antam menguat tipis ke Rp1,026 juta per gram. Kemudian pada akhir pekan atau tepatnya Jumat, 14 Agustus, harga emas Antam kembali menguat ke level Rp1,038 juta per gram. Di akhir pekan, emas Antam mendapat momentum seiring dengan Nota Keuangan dan Pidato Kenegaraan menyambut 17 Agustus.
Di sisi lain, emas dunia berbalik melemah pada akhir perdagangan Jumat waktu setempat (Sabtu WIB), setelah menguat dua hari sebelumnya. Emas dunia tertekan akibat kenaikan imbal hasil obligasi Pemerintah AS dan kemacetan atas rancangan undang-undang stimulus AS untuk membantu ekonomi yang dihantam virus korona mengurangi daya tarik logam mulia.
Sabtu, 15 Agustus 2020, kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desembers di divisi Comex New York Mercantile Exchange jatuh USD20,6 atau 1,05 persen menjadi USD1.949,80 per ons. Pada Kamis, 13 Agustus, emas berjangka bertambah USD21,4 atau 1,1 persen menjadi USD1.970,40.
Emas berjangka juga naik tipis USD2,7 atau 0,14 persen menjadi USD1.949,00 pada Rabu, 12 Agustus. Harga emas sebelumnya anjlok USD93,4 atau 4,58 persen menjadi USD1.946,3 pada Selasa, 11 Agustus. Menyusul kenaikan sebanyak USD11,7 atau 0,58 persen menjadi USD2.039,70 pada Senin, 10 Agustus.
Emas berada di bawah tekanan ekstensif, jatuh untuk minggu pertama sejak Juni, karena imbal hasil obligasi 10-tahun AS menyentuh level tertinggi dalam delapan minggu pada Kamis, 13 Agustus, dan tetap pada level tinggi pada Jumat, 14 Agustus.
Direktur Perdagangan Logam High Ridge Futures David Meger mengatakan pasar emas telah berada dalam keadaan parabolik. "Jadi ketika Anda memberi sedikit kenaikan dalam imbal hasil (obligasi) bersama dengan kebuntuan pada rancangan undang-undang stimulus, itu akan melihat sedikit retracement (pembalikan harga sementara)," katanya.
"Kami mungkin telah melangkah terlalu jauh, terlalu cepat, dan kami yakin pasar membutuhkan jeda, konsolidasi. Dan itu lah yang kami lihat," tambahnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News