Ilustrasi. FOTO: MI/RAMDANI
Ilustrasi. FOTO: MI/RAMDANI

Emas Antam Pamer Kemilau Sepanjang Pekan

Angga Bratadharma • 08 Agustus 2020 12:02
Jakarta: Harga emas milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) pada di sepanjang pekan ini diperdagangkan dengan tren menanjak dan tetap berada di atas level Rp1 juta per gram. Meningkatnya kasus covid-19 dan sengketa baru antara Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok memicu ketidakpastian dan membuat logam mulia seperti emas terus bersinar.
 
Mengutip data Logam Mulia Antam, Sabtu, 8 Agustus 2020, harga emas pada awal pekan atau tepatnya Senin, 3 Agustus, berada di level 1,026 juta per gram. Lalu pada Selasa, 4 Agustus, harga emas naik tipis ke Rp1,027 juta per gram. Kemudian pada Rabu, 5 Agustus, harga emas kembali melonjak ke Rp1,046 juta per gram.
 
Sedangkan pada Kamis, 6 Agustus, emas Antam kembali kinclong dan berada di level Rp1,052 juta per gram. Lalu pada akhir pekan atau pada Jumat, 7 Agustus, harga emas Antam lagi-lagi sukses menguat dan berakhir di level Rp1,063 juta per gram. Ketidakpastian ekonomi yang tengah terjadi sekarang membuat investor mengalihkan perhatiannya ke logam mulia.

Sementara itu, harga emas anjlok pada akhir perdagangan Jumat waktu setempat (Sabtu WIB), menghentikan reli pemecahan rekor beberapa hari terakhir. Kondisi itu setelah laporan pekerjaan AS yang lumayan mengangkat dolar AS, tetapi pandemi yang memburuk membuat harga tetap di jalur untuk kenaikan mingguan terpanjang mereka dalam sekitar satu dekade.
 
Sabtu, 8 Agustus 2020, kontrak harga emas paling aktif untuk pengiriman Desember di divisi Comex New York Mercantile Exchange, terperosok USD41,4 atau 2,00 persen menjadi ditutup pada USD2.028,00 per ons. Harga emas berjangka melonjak USD20,1 atau 0,98 persen menjadi USD2.069,40 sehari sebelumnya.
 
Emas berjangka terangkat USD28,3 atau 1,4 persen menjadi USD2.049,30 pada Rabu, 5 Agustus, setelah melambung USD34,7 atau 1,75 persen menjadi USD2.021,00 pada Selasa, 4 Agustus, dan naik tipis USD0,4 atau 0,02 persen menjadi USD1.986,3 pada Senin, 3 Agustus.
 
Direktur Perdagangan Logam High Ridge Futures David Meger mengatakan dolar rebound cukup kuat setelah laporan pekerjaan. Itu jelas menyebabkan aksi jual di seluruh papan di sektor logam mulia, Proses pemikirannya adalah dengan jumlah pekerjaan yang sedikit lebih baik dari perkiraan, ekonomi perlahan mendapatkan kembali pijakannya.
 
"Dan, secara hipotetis, kami kemudian akan melihat kebutuhan yang lebih rendah untuk stimulus," tukasnya.
 
Dolar rebound dari posisi terendah dua tahun setelah data payrolls atau angka penggajian non-pertanian AS menunjukkan 1,763 juta orang dipekerjakan pada Juli, lebih baik dari perkiraan, meski lebih rendah dibandingkan rekor kenaikan 4,791 juta pada Juni, serta karena ketegangan terbaru Amerika Serikat-Tiongkok.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan