Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, penyaluran KUR telah mengalami peningkatan. Bahkan selama Pemberlakuan Pembatasan Kebijakan Masyarakat (PPKM), penyaluran KUR justru selalu meningkat setiap bulannya.
"Penyaluran KUR sudah mendekati normal sebelum pra covid, dimana pre covid Rp20an triliun (rata-rata setiap bulannya) dan sekarang sudah menyalurkan kira-kira Rp21,84 triliun," kata dia dalam video conference di Jakarta, Senin, 26 Juli 2021.
Airlangga menambahkan, realisasi KUR ini telah disalurkan kepada 3,87 juta debitur. Sementara rasio kredit bermasalah atau Non Performing Loan (NPL) untuk penyaluran KUR 2021 terbilang rendah dan terjaga yaitu hanya sebesar 0,88 persen.
"Peningkatan KUR itu terjadi karena perekonomian sudah mulai pulih kembali, dan tingkat suku bunga rendah atau tiga persen, dimana pemerintah memberikan tambahan subsidi sebesar tiga persen," ungkapnya.
Ia merinci, penyaluran KUR pertanian mencapai Rp42,6 triliun dari target Rp70 triliun atau meningkat 29,8 persen. KUR pertanian ini terbagi dalam beberapa klaster, misalnya KUR perkebunan kelapa sawit telah mencapai Rp9,5 triliun.
Kemudian, KUR pertanian padi Rp7,8 triliun, tanaman lainnya Rp5,5 triliun, tanaman hortikultura Rp5,2 triliun, KUR budi daya sapi Rp3,9 triliun, budi daya domba dan kambing Rp3,5 triliun, pertanian palawija Rp2,7 triliun, mix farming Rp2,6 triliun, dan pembibitan Rp1,1 triliun.
"Jadi secara klaster KUR pangan Rp28,6 triliun, hortikultura Rp7,84 triliun, perkebunan Rp20,3 triliun, dan peternakan Rp15,1 triliun dari segi target," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id