Pada tanggal penawaran umum yang berlangsung dari 24-30 Agustus 2021, jumlah saham yang ditawarkan sebanyak 525,25 juta lembar saham baru, dengan harga penawaran Rp300 per saham. Perusahaan menargetkan raihan dana dari IPO mencapai Rp157,57 miliar.
Berdasarkan pantauan Medcom.id, Rabu, 1 September 2021 pada saat listing saham perusahaan yang memperoleh kode HAIS tersebut melesat 24,67 persen atau naik 74 poin ke level Rp374 per saham.
Saham HAIS ditransaksikan sebanyak empat kali dengan volume saham sebanyak 12,3 ribu sehingga memperoleh dana segar sementara Rp4,58 juta.
Manajemen menjelaskan penggunaan dana hasil IPO, sebagian besar akan digunakan untuk belanja modal yakni sebanyak 46 persen.
"Sebesar 23 persen dana dari hasil IPO akan untuk pembelian peralatan untuk mendukung rencana pengembangan serta peningkatan fasilitas dalam menjalankan kegiatan usahanya di bidang Jasa Kepelabuhanan," jelasnya.
Lalu, sebanyak 31 persen akan digunakan untuk modal kerja dalam rangka mendukung kegiatan operasional.
HAIS saat ini memiliki dan mengoperasikan 12 set kapal tunda dan tongkang dengan kapasitas angkut bervariasi mulai dari 7.500-10.000 ton. Total dalam empat tahun terakhir telah mengangkut 24,48 juta MT batubara.
HAIS memiliki dua anak perusahaan yaitu PT Hasnur Resources Terminal sebagai pemegang izin Badan Usaha Pelabuhan yang bergerak di bidang pengelolaan pelabuhan. Sementara anak usaha HAIS yang lain adalah PT Hasnur Mitra Sarana yang bergerak dalam kegiatan bongkar muat dan jasa kepelabuhanan lainnya.
Pihak BEI berpesan kepada perseroan untuk kedepannya dapat merealisasikan rencana kedepan dengan procit yang telah dihimpun. Lalu, menghasilkan kinerja operasional dan keuangan yang atraktif. Kemudian, selalu mengikuti kemajuan teknologi serta meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam pelaksanaan kegiatan operasional.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News