Ilustrasi. Foto: MI
Ilustrasi. Foto: MI

IHSG Anjlok Nyaris 10 Persen! Ada Apa dengan Pasar Saham Hari Ini?

Annisa ayu artanti • 08 April 2025 09:17
Jakarta: Pasar modal Indonesia dibuka dengan kabar kurang menggembirakan. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) langsung terjun bebas saat pembukaan perdagangan hari ini, Selasa, 8 April 2025. 
 
Banyak yang menyebut, ini adalah respons pasar terhadap sentimen global yang makin tidak pasti, khususnya soal kebijakan tarif impor Amerika Serikat.

IHSG rontok hampir 600 poin saat pembukaan

Berdasarkan data RTI, IHSG dibuka di level 5.914,28. Namun hanya dalam beberapa menit, indeks langsung turun 9,19 persen atau anjlok 598,55 poin ke level 5.912,02 pada pukul 09.02 WIB.
 
Volume saham yang diperdagangkan sudah mencapai 1,59 miliar lembar dengan nilai transaksi Rp1,92 triliun di awal sesi.

Mayoritas saham merah

Sebanyak 552 saham melemah, hanya 9 saham yang menguat, dan 65 saham stagnan. Ini menunjukkan tekanan jual yang sangat besar di pasar sejak bel pembukaan berbunyi.
 
Baca juga: IHSG Bakal Merosot? BEI Siap Pasang Rem Darurat! Ini Aturan Barunya Mulai Hari Ini

Semua sektor saham ikut terseret

Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat seluruh sektor saham memerah pagi ini. Dua sektor yang paling terpukul dalam perdagangan pagi ini adalah teknologi dan material dasar. Masing-masing turun 10,38 persen dan 10,07 persen.

Sementara itu, hanya sektor industri yang mengalami penurunan terendah yakni 4,27 persen.

Sentimen global, tarif impor AS jadi biang jerok?

Melansir Antara, menurut Maximilianus Nico Demus, Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas, tekanan ini tak lepas dari sentimen kebijakan tarif impor oleh Amerika Serikat (AS) yang memicu kekhawatiran pelaku pasar.
 
“IHSG berpotensi melemah dengan support dan resistance di level 6.200-6.570,” ujar Nico.
 
Nico menambahkan bahwa efek kebijakan ini belum akan selesai dalam waktu dekat, meskipun lebih dari 50 negara sudah mencoba melakukan negosiasi. Tapi proses negosiasi akan memakan waktu dan belum menjanjikan kepastian.
 
Tak semua negara memilih jalur diplomasi. China justru memilih melawan. Menurut Nico, ketegangan perdagangan global akan terus jadi isu besar yang mengguncang stabilitas pasar modal.
 
“Meskipun ada negosiasi, rasanya terlalu dini kalau dibilang pasar akan stabil. Bisa jadi, setiap penguatan malah jadi peluang untuk koreksi lanjutan,” jelas dia.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(ANN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan