Mengutip data Bloomberg, Kamis, 25 Januari 2024, rupiah hingga pukul 09.48 WIB berada di level Rp15.728 per USD. Mata uang Garuda tersebut turun 15,5 poin atau setara 0,10 persen dari Rp15.713 per USD pada penutupan perdagangan hari sebelumnya.
Sementara menukil data Yahoo Finance, rupiah pada waktu yang sama berada di level Rp15.719 per USD, turun 15 poin atau setara 0,09 persen dari Rp15.704 per USD pada penutupan perdagangan hari sebelumnya.
Analis pasar uang Ibrahim Assuaibi memprediksi rupiah hari ini akan bergerak secara fluktuatif, meski demikian rupiah dinilai akan kembali melemah.
"Untuk perdagangan hari ini, mata uang rupiah fluktuatif namun ditutup melemah di rentang Rp15.700 per USD hingga Rp15.750 per USD," ungkap Ibrahim.
Baca juga: Wall Street Menguat, S&P 500 Cetak Rekor Baru |
Ekonomi nasional masih bergairah
Menurut Ibrahim, para ekonom masih memegang optimisme terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia di 2023 yang diprediksi sebesar 5,0 persen dan pada 2024 berada di kisaran 4,9 persen sampai 5,0 persen.
Terdapat lima sektor yang menjadi pendorong perekonomian di 2023 sebesar 5,0 persen, yakni sektor industri pengolahan, pertanian, perdagangan, pertambangan, dan konstruksi yang membentuk dua pertiga dari PDB.
Meski demikian, dari lima sektor tersebut, sektor perdagangan mengalami pelemahan. Kemudian, sektor lainnya masih cukup resilien termasuk pertanian, pertambangan, dan manufaktur.
"Memang ada beberapa di luar lima sektor ini yang perlambatannya cukup signifikan terutama di 2023 dan 2024, misalnya di sektor transportasi," terang Ibrahim.
Sebagai informasi, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal III-2023 berada pada level 4,94 persen secara tahunan (yoy). Pertumbuhan ekonomi pada kuartal III-2023 secara tahunan (yoy) menurut lapangan usaha, didorong oleh sektor transportasi dan pergudangan yang tumbuh 14,74 persen, jasa lainnya 11,14 persen, dan akomodasi makanan minuman 10,90 persen.
Sementara, menurut pengeluaran pertumbuhan ekonomi secara tahunan di kuartal III-2023, didorong oleh konsumsi rumah tangga yang tumbuh sebesar 5,06 persen, PMTB 5,77 persen, dan konsumsi LNPRT 6,21 persen.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News